STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SPIP HALUSINASI
a. Proses
keperawatan
1. Kondisi
klien
Klien bicara
sendiri, gelisah, dan pernah melakukan tindakan kekerasan (memukul temannya)
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan
sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Klien mampu
untuk mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi dengan
cara pertama menghardik.
4. Tindakan
keperawatan
a. Mengidentifikasi
jenis halusinasi
b. Mengidentifikasi
isi halusinasi
c. Mengidentifikasi
waktu halusinasi
d. Mengidentifikasi
frekuensi halusinasi
e. Mengidentifikasi
situasi yang menimbulkan halusinasi
f. Mengidentifikasi
respon pasien terhadap halusinasi
g. Mengajarkan
klien menghardik halusinasi
h. Menganjurkan
klien memasukkan dalam kegiatan harian
i. Memberi dorongan klien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan
yang realistis.
b. Strategi
komunikasi tindakan keperawatan
1. Fase
orientasi
a. Salam
terapeutik
“Assalamu
Alaikum Kak, selamat pagi. saya perawat
yang akan bekerjasama dengan Kakak untuk
membantu menyelesaikan masalahnya Kakak”. Nama saya Abcdefghijk biasa dipanggil Abcd, nama Kakak siapa? Senang dipanggil
siapa?
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana
perasaan Kakak hari ini? Apa keluhan Kakak
saat ini”?
c. Kontrak
1. Topik
“Baiklah,
sekarang kita akan bercakap-cakap tentang suara-suara yang selama ini Kakak dengar tapi tak nampak wujudnya”.
2. Tempat
“Dimana kita
bisa berbincang-bincang Kak? Disini
saja Kak ya”?
3. Waktu
“Berapa lama
kita akan berbincang-bincang Kak? Sekarang
hari Sabtu 24 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana
kalau 15 menit saja Kak? Apakah Kakak setuju”?
2. Fase kerja
“Apakah Kakak mendengar suara tanpa dengan wujud? Apa yang dikatakan suara itu? Apakah
terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan suara itu paling sering Kakak dengar? Berapa kali sehari Kakak alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Kakak rasakan pada saat
mendengar suara-suara itu? Apa yang
Kakak lakukan pada saat mendengar suara-suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara
untuk mencegah suara-suara itu muncul”? Kak, ada empat cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua,
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Dan yang ke empat, minum
obat dengan teratur. “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
cara menghardik. Caranya sebagai berikut
: saat suara-suara itu muncul, langsung Kakak bilang pergi, saya tidak mau
dengar, saya tidak mau dengar kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tak terdengar lagi. Coba Kakak peragakan! Nah, begitu.. bagus sekali
Kak! Coba lagi! Ya,,, bagus, Kakak bisa”.
3. Fase
terminasi.
a. Evaluasi
Subjek:
“Bagaimana perasaan Kakak setelah peragaan tadi”?
Objek : “Apa
yang Kakak lakukan jika suara-suara itu muncul”?
b. Rencana
tindak lanjut
“Jika
suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita
buat jadwal latihannya “?
c. Kontrak yang
akan datang
1. Topik :
“Bagaimana kalu kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara dengan cara yang kedua”?
2. Waktu : “Jam
berapa Kak? Bagaimana kalau hari Senin 26 Maret 2012 jam 10.00
WITA seperti hari ini ya Kak, hari ini kan hari Sabtu, dan besok hari Ahad saya
libur, bagaimana”?
3. Tempat :
Dimana Kak kita bisa berbincang-bincang lagi? Bagaimana kalau di ruangan ini
saja!
STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SPIIP HALUSINASI
a. Proses
keperawatan
1. Kondisi
klien
Klien bicara
sendiri, marah-marah dan tertawa sendiri.
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan
sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Klien mampu untuk mengenal halusinasi, cara-cara mengontrol halusinasi
dengan cara kedua, bercakap-cakap dengan orang lain.
4. Tindakan
keperawatan
a. Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih
klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
c. Menganjurkan
klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian.
b.
Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase
orientasi
a. Salam
terapeutik.
“assalamu
alaikum Kak Abc, bagaimana perasaan Kak Ab hari ini?
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana
perasaannya hari ini? Apakah suara-suara yang biasa Kakak dengar masih muncul?
Apakah sudah dipakai cara yang kita latih kemarin? Apakah berkurang
suara-suaranya?
c. Kontrak.
1) Topik : “Baikalah, sekarang kita akan bercakap-cakap tentang cara kedua
yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain”.
2)
Tempat: “Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja
Kak!
3)
Waktu : “Berapa lama kita akan
latihan? Sekarang hari Senin 26 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana kalau 15
menit saja Kak”?
2. Fase kerja.
“Jadi cara
kedua untuk mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap dengan
orang lain. Jadi kalau Kakak mendengar
suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman
untuk berbicara dengan Kakak. Contohnya begini, “Tolong, saya mulai dengar
suara-suara, bisa ngobrol dengan saya”? coba Kakak lakukan seperti itu! Ya,,
begitu..!! bagus,,! Coba sekali lagi Kak! Bagus,,,! Kakak harus latihan terus
ya!!
3.
Fase terminasi.
a. Evaluasi
Subjek :
“Bagaimana perasaan Kakak setelah latihan tadi”?
Objek :
“Jadi sudah berapa cara yang Kakak pelajari untuk mencegah suara-suara itu?
Bagus,,!!
b.
Rencana tindak lanjut.
“Cobalah
kedua cara ini Kakak lakukan jika mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau
kita masukan dalam kegiatan sehari-hari Kakak”? Nah, nanti lakukan secara
teratur dan gunakan sewaktu-waktu bila suara itu muncul”.
c. Kontrak yang
akan datang.
1) Topik :
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga yaitu melakukan aktifitas yang
terjadwal”?
2) Waktu: “Jam
berapa Kakak mau? Bagaimana kalau hari Selasa 27 Maret 2012 besok di
jam yang sama, jam 10.00 WITA ya Kak?
3) Tempat: “
Mau dimana kita berbincang-bincang? Bagaiman kalau disini saja Kak”? sampai
ketemu besok ya Kak!! Wassalamu alaikum…
STRATEGI
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SPIIIP HALUSINASI
a. Proses
keperawatan
1. Kondisi
klien
Klien
marah-marah, bicara sendiri dan gelisah.
2. Diagnosa
keperawatan
Gangguan
sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Klien mampu
untuk mengontrol halusinasi dengan cara ketiga yaitu melaksanakan aktifitas
yang terjadwal.
4. Tindakan
keperawatan
a. Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih
klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang biasa
dilakukan dirumah.
c. Menganjurkan
klien memasukkan dalam kegiatan harian.
b. Strategi
pelaksaan tindakan keperawatan
1. Fase
orientasi
a. Salam
terapeutik.
“Assalamu
Alaikum, selamat pagi Kak. Asih ingat dengan saya kan? Bagaimana perasaanya hari ini?
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana
perasaaan Kakak hari ini?. Apa Kakak sudah mandi dan sarapan pagi? Apakah suara-suara
yang Kakak dengar masih muncul? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita
latih? Bagaimana hasilnya? Bagus…!!!
c. Kontrak
1. Topik :
“Sesuai janji kita kemarin, kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi dengan melakukan kegiatan yang terjadwal”.
2. Tempat :
Dimana kita bisa berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja?
3. Waktu :
“Berapa lama kita berbincang-bincang Kak? Sekarang kan
hari Selasa 27 Maret 2012 jam 10.00 WITA. Bagaimana
kalau 10 menit saja Kak? Atau 15
menit ya?”
2.
Fase kerja
“Kegiatan
apa saja yang biasa Kakak lakukan pagi-pagi? Terus jam berapa kegiatan
berikutnya? Wah, ternyata banyak sekali kegiatannya. Apa Kakak sudah melakukan
kedua cara yang telah kita pelajari kemarin saat mendengar suara-suara?
Bagus…sekarang kita akan melatih cara ketiga yaitu melakukan kegiatan pada saat
suara-suara itu terdengar, jadi Kakak bisa melakukan kegiatan-kegiatan Kakak
tadi untuk mencegah halusinasi. Coba Kakak ulangi. “Bagus sekali…!! Kakak bisa
lakukan kegiatan ini? Kegiatan ini dapat Kakak lakukan untuk mencegah
suara-suara yang muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi
sampai malam ada kegiatan yang Kakak lakukan.
3. Fase
terminasi
a. Evaluasi/validasi
Subjek :
“Bagaimana perasaan Kakak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga
untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali…!!!
Objek :
“Coba Kakak sebutkan tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah
suara-suara! Bagus sekali….!!!
b. Rencana
tindak lanjut
“Mari kita
masukkan dalam jadwal kegiatan harian Kakak. Coba Kakak lakukan sesuai jadwal
ya!
c. Kontrak yang
akan datang
1. Topik :
“Kita akan membahas cara minum obat yang baik serta kegunaan obat”!
2. Waktu : “Jam
berapa Kakak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau besok?
Besok hari Rabu 28 Maret 2012 jam 14.00 WITA ya Kak? Karena besok Saya dinas siang. Bagaimana?
Kakak setuju”?
3. Tempat :
“Mau dimana Kak? Bagaimana kalau disini lagi! Sampai ketemu ya Kak, Assalamu
Alaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDKAN KEPERWATAN
SPIK HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
keluarga
Keluarga
tampak sedih melihat keadaan Kakak “M”
2. Diagnosa
keperawatan
Gangguan
sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Keluarga
mampu mengenal masalah yang diraskan keluarga dalam merawat klien, mengetahui
pengertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi serta
proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi.
4. Tindakan
keperawatan
a. Mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala, jenis halusinasi serta proses terjadinya
halusinasi.
c. Menjelaskan
cara merawat klien halusinasi
B. Strategi komunikasi tindakan
keperawatan
1. Fase
orientasi
a. Salam
terapeutik
“Assalamu
alaikum, selamat pagi. Saya mahasiswa stikes nani hasanuddin yang sedang
praktek di Rskd abcdefgh, nama saya
“Abcdefghijk” senang dipanggil “Abcd”. nama anda
siapa, senang dipanggil siapa?
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana
perasaan semua (keluarga) hari ini”?
c. Kontrak
1. Topik: “hari
ini kita akan berbincang-bincang dan belajar masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat klien, mengetahui pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis
halusinasi, serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien
halusinasi dalam keluarga.
2. Waktu :
Berapa lama keluarga bersedia berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
saja? Apakah semuanya setuju?
3. Tempat :
dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja?
2. Fase kerja
1. Apa masalah
keluarga dalam merawat klien?
2. Saya akan
menjelaskan pengertian halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi, serta
proses terjadinya halusinasi dan cara merawat pasien halusinasi. Apakah semuanya setuju?
3. Pertama-tama
apa itu halusinasi? Halusinasi yaitu penerapan (persepsi) tanpa adanya
rangsangan apapun pada panca indra seseorang yang terjadi pada keadaan sadar
atau bangun dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik atau histerik.
4. Apa tanda
dan gejalanya? Yaitu berbicara sendiri, mendengar suara-suara yang tak nampak
wujudnya, marah-marah, dan melakukan perilaku kekerasan pada orang
disekitarnya.
5. Jenis-jenis
halusinasi? Yaitu :
a. Halusinasi
penglihatan, yang dilihat seolah-olah berbentuk orang, binatang atau benda.
b. Halusinasi
pendengaran, seolah-olah mendengar suara manusia, suara hewan, suara mesin,
suara musik, dan suara kejadian alami.
c. Halusinasi
penciuman, seolah-olah mencium bauan tertentu.
d. Halusinasi
pengecap, seolah-olah mengecap suatu zat atau rasa tentang sesuatu yang dimakan.
e. Halusinasi
perabaan, seolah-olah merasa diraba, disentuh, dicolek, ditiup, dirambati ular.
6. Proses
terjadinya halusinasi adalah pada waktu klien lagi sendiri, dia biasanya bicara
sendiri, marah-marah dan juga tertawa sendiri.
7. Bagaimana
cara merawat klien halusinasi? Yaitu caranya pertama-tama kita ajak berbicara
kepada klien dan berkenalan setelah itu kita Tanya kepada klien apa yang biasa
klien dengar, terus kita dengar, dan kita bilang suara-suara itu palsu atau
tidak nyata. Kakak bisa mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Setelah
Kakak bisa mengontrol halusinasinya kita ajak Kakak untuk merawat diri sendiri
secara perlahan-lahan, kita ajar cara makan, mandi, mencuci tangan, dan
menyisir rambut. Apa semuanya bisa dimengerti?
3. Fase
terminasi.
a. Evaluasi/validasi
1. Subjektif :
“Bagaimana perasaannya setelah kita berbincang-bincang”?
2. Objektif:
“Coba ulangi kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi,
serta proses terjadinya halusinasi dam cara merawat klien halusinasi.
b. Rencana
tindak lanjut.
“Baikalah
semua, kalau begitu saya harap apa yang sudah saya ajarkan dapat diulang dan
kita akan melanjutkan cara melatih atau mempraktekkan cara merawat klien
halusinasi.
c. Kontrak yang
akan datang.
1. Topic :
“Bagaimana kalau besok kita akan mempraktekkan langsung cara merawat klien
halusinasi, apa semua setuju?
2. Waktu :
“Bagaimana kalau kita ketemu jam 10.00
wita.
3. Tempat :
“Kita senang berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau diruang tamu saja?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SPIIK HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga
Keluarga
sudah mulai tenang melihat keadaan Kakak “M”
2. Diagnosa
keperawatan
Gangguan
sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Keluarga
dapat mempraktekan cara merawat klien dengan halusinasi
4. Tindakan
keperawatan
a. Melatih
keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan halusinasi
b. Melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien halusinasi.
B. Strategi komunikasi tindakan
keperawatan
1. Fase
orientasi
a. Salam
terapeutik
“Assalamu
Alaikum, selamat pagi semua”?
b. Evaluasi
/validasi
“Bagaimana
kabarnya hari ini? Apa masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin?
c. Kontrak.
1. Topik :
“Sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan dan lelatih
langsung kepada pasien cara merawat dirinya”.
2. Waktu :
“Berapa lama bersedia berbincang-bincang dengan saya”?
Bagaimana
kalau 20 menit? Setuju?
3. Tempat : “Dimana kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau disini lagi?
2. Fase kerja
a. Kegiatan apa
saja yang telah keluarga lakukan hari ini? Apakah telah melakukan kegiatan yang
saya ajarkan kemarin?
b. Baikalah
saya akan memberikan kesempatan menjelaskan arti halusinasi, tanda dan gejala,
jenis halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi serta mempraktekkan cara
merawat langsung klien halusinasi. Yang mana prinsip pelatihan merawat diri
agar klien dapat mandiri seperti kebersihan badan, yaitu cuci tangan, cuci
muka, mandi, serta menyisir rambut dan mengenal keluarga dekat.
3. Fase
terminasi
a. Evaluasi
1. Subjektif:
“Bagaimana perasaanya setelah berbincang-bincang?
2. Objektif :
“Coba jelaskan kembali apa itu halusinasi, tanda dan gejala, jenis halusinasi,
serta proses terjadinya halusinasi dan cara merawat klien halusinasi”.
b. Rencana
tindak lanjut.
“Baikalah
kalau begitu, saya berharap apa yang saya ajarkan kepada keluarga tentang
halusinasi dan cara merawat klien bisa anda masukkan dalam jadwal aktifitas di
rumah.
c. Kontrak yang
akan datang.
1. Topik :
“Bagaimana kalau besok kita lanjutkan dengan pembuatan jadwal aktifitas
dirumah, serta menjelaskan tentang pentingnya pemeriksaan (follow up) pada
klien, setuju???
2. Tempat :
“dimana kita akan berbincang-bincang, bagaimana kalau disini lagi”?
3. Waktu : “
Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi jam 10.00 wita?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
SPIIIK HALUSINASI
A. Proses keperawatan
1. Kondisi
keluarga
Keluarga
sudah tenang, tidak gelisah lagi melihat keadaan Kakak “M”
2. Diagnosa
keperawatan
Gangguan
sensori persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan
Keluarga
dapat mengetahui pentingnya follow up bagi klien dirumah.
4. Tindakan
keperawatan
a. Membantu
keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat.
b. Menjelaskan
follow up klien ketempat kesehatan.
B. Strategi komunikasi tindakan
keperawatan
1. Fase
orientasi
a. Salam
terapeutik.
“Assalamu
Alaikum, selamat pagi semua?
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana
kabarnya hari ini? Apa masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin”?
c. Kontrak
1. Topik :
“Sesuai persetujuan kita kemarin, hari ini kita akan menjelaskan pentingnya
pemeriksaan kesehatan klien”.
2. Waktu :
“Berapa lama bersedia berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit?
Setuju??
3. Tempat:
“Dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruangan ini lagi?
2. Fase kerja.
“Kegiatan
apa saja yang keluarga lakukan hari ini? Apa telah melakukan kegiatan yang saya
ajarkan kemarin? Sekarang kita akan membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk
minum obat sehingga keluarga mudah mengontrol aktifitas klien.. Adapun
pentingnya pemeriksaan kesehatan (follow up) yaitu agar kita tahu tanda-tanda
vital klien misalnya tekanan darah, apakah dia tekanan darah tinggi atau
tekanan darah rendah, untuk mengetahui apakah dia demam atau tidak, apa
keluarga mengerti?
3. Fase
terminasi.
a. Evaluasi/validasi
1. Subjektif :
“Bagaimana perasaannya setelah berbincang-bincang?
2. Objektif :
“Coba ulangi kembali cara membuat jadwal dan pentingnya follow up klien!
b. Rencana
tindak lanjut.
“Baikalah
kalau begitu saya harapkan apa yang saya ajarkan kepada keluarga hari ini
tentang membuat jadwal dan pentingnya follow up pada klien, saya harapkan
keluarga bisa melakukan kegiatan ini”.
c. Kontrak.
“Berhubung waktu praktek saya di RSKD abcdefg
ini sudah selasai, kita akhiri pertemuan kita hari ini, saya berharap apa yang
sudah di ajarkan dapat dilakukan dirumah dan dimasukan dalam jadwal kegiatan
harian. Mudah-mudahan klien cepat sembuh. Sampai ketemu lagi dilain kesempatan,
Assalamu Alaikum dan selamat siang.
No comments:
Post a Comment