Nama : Leni
Vitria Wlandari Ravi
Nim : 12.1.091
Ruang : Poli Umum Puskesmas Kedungkandang Malang
LAPORAN
PENDAHULUAN
GUOT
ATRISIS
ASAM URAT
1.
Pengertian
Asam Urat
Asam urat adalah penyakit dari sisa
metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Purin
sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari
tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat
purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin
tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga
terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang
terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat
menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini. (http://asamurat.org/2009/12/definisi-asam-urat.html,
di akses tanggal 10)
2.
Tanda
dan Gejala Asam Urat
a. Kesemutan
dan linu
b. Nyeri
terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
c. Sendi
yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa
pada malam dan pagi.
3.
Makanan
yang Dihindari Penderita Asam Urat
a. Jeroan : ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru
dan otak
b. Seafood : udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis,
tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
c. Ekstrak
daging seperti abon dan dendeng
d. Makanan
yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
e. Daging
kambing, daging sapi, daging kuda
f. Bebek,
angsa dan kalkun
g. Kacang-kacangan : kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti
tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo,
emping
h. Sayuran : kembang kol, bayam, asparagus, buncis,
jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
i.
Keju, telur, krim, es
krim, kaldu atau kuah daging yang kental
j.
Buah-buahan tertentu
seperti durian, nanas dan air kelapa
k. Makanan
yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
l.
Makanan kaya protein
dan lemak
4.
Penatalaksanaan
Penderita Asam Urat
a. Meredakan
radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
b. Pengaturan
asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).
c. Makin
cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula
penyembuhannya. Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid
(antirematik) dan obat penurun kadar asam urat (obat yang
mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau
obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol).
5.
Pencegahan
Asam Urat
a. Konsumsi
makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang
b. Konsumsi
buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry
c. Contoh
buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing
wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
d. Perbanyak
konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
e. Kurangi
konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis,
gulali dan sirup
f. Jangan
minum aspirin
g. Jangan
bekerja terlalu keras / kelelahan
h. Pada
orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi
pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang
cukup
i.
Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh,
berdasarkan tinggi dan berat badan
Intervensi
farmakologis
1. NSAID
untuk meredakan nyeri dan pembengkakan pada serangan akut
2. Kolkisin
untuk mencegah serta mengobati serangan akut
3. Kortikosteroid
sebagai anti inflamasi
4. Urikosurik
untuk mempengaruhi reabsorbsi tubuler terhadap asam urat
5. Alopurinol
untuk mempengaruhi pengubahan hipoksantindan ksantin terhadap asam urat.
Asuhan
Keperawatan
I
nyeri berhubungan dengan peningkatan asam urat di persendian
Intervensi
;
1
berikan kompres hangat
/ dingin untuk memberikan kenyamaanan pada daerah nyeri
2
anjurkan untuk mandi
air hangat untuk mengurangi kekauan sendi
3
anjurkan untuk
menggunakan teknik pereda nyeri
4
kolaborasi pemberian
NSAID
II
kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan keterbatasan gerak sendi
1
kolaborasi pemberian
anti nyeri
2
motivasi untuk latihan
rentang gerak untuk mempertahankan integritas fungsi sendi
3
motivasi untuk latihan sesuai
dengan tingkat aktivitas penyakit
III
gangguan pola tidur berhubugnan denngan nyeri
1. diskusikan
dengna klien tentang pola kebutuhan tidurnya
2. anjurakn
mandi air hangat untuk membantu kelancaran sirkulasi pada sendi dan
merelaksasikan otot.
3. Motivasi
untuk relaksasi sebelum tidur
4. Anjurkan
keseimbangan aktivitas dan istirahat
Buku
sumber:
1. Carpenito,L.J.1999.
Rencana asuhan dan dokumentasi keperawatan. Jakarta . EGC
2. Nettina
,M.S. 2002. Pedoman praktek keperawatan. Jakarta . EGC
3. Price.
Wilson. 1997. Patofisiologi konsep klinis proses penyakit. Jakarta. EGC
4.
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/sap-satuan-acara-penyuluhan-tentang.html(Diakses tanggal 10 Januari 2012)
No comments:
Post a Comment