SATUAN
ADMINISTRASI PEMBELAJARAN
PADA
PENYULUHAN TENTANG DIARE
PADA
KELUARGA TN. P
KEDUNGKANDANG
KABUPATEN
MALANG
- Pokok
Bahasan : Diare
- Sub Pokok
Bahasan : 1. Pengertian Diare
2. Klasifikasi Diare
3. Penyebab Diare
4. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Diare
5. Tanda dan Gejala
Diare
6. Komplikasi Diare
7. Penatalaksanaan Diare
- Sasaran : Keluarga Tn. P Kedungkandang, Malang
- Waktu : 45 menit
- Hari/tanggal : Selasa, 24 Februari 2015
- Tujuan
Instruksional Umum :
Diharapkan setelah proses penyuluhan, keluarga dapat memahami
materi tentang diare serta menerapkan penatalaksaan diare
- Tujuan
Instruksional Khusus :
Setelah
diberikan penyuluhan keluarga dapat :
1.
Dapat
menyebutkan pengertian diare
2.
Dapat
memahami klasifikasi diare
3.
Dapat
mengerti dan memahami penyebab diare
4.
Dapat
menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya diare
5.
Dapat
mengerti dan memahami tanda dan gejala diare
6.
Dapat
memahami komplikasi diare
7.
Dapat
mengaplikasikan penatalaksanaan diare
- Materi
Pokok Penkes/Penyuluhan
Penyuluhan Tentang Diare
pada keluarga Tn. P
Kedungkandang Kabupaten Malang yang
membahas tentang :
- Pengertian Diare
- Klasifikasi Diare
- Penyebab Diare
- Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Diare
- Tanda dan Gejala Diare
- Komplikasi Diare
- Penatalaksanaan Diare
- Metode
Penkes/Penyuluhan
-
Ceramah
-
Tanya Jawab
- Kegiatan
No.
|
Tahap
|
Waktu
|
Giat
Fasilitas
|
Giat
Peserta
|
1.
|
Pembukaan :
a.
Salam
b.
Perkenalan
c.
Sub pokok bahasan
|
15
menit
|
a.
Memberi salam
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menyebutkan materi yang akan
disampaikan
|
a.
Menjawab salam
b.
Mendengarkan
c.
Memperhatikan
|
2.
|
Inti : Menyampaikan materi inti
|
15
menit
|
a.
Menjelaskan
pengertian diare
b.
Menjelaskan
klasifikasi diare
c.
Menjelaskan
penyebab diare
d.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya diare
e.
Menyebutkan
tanda dan gejala diare
f.
Menyebutkan
komplikasi diare
g.
Menyebutkan
penatalaksanaan diare
|
Memperhatikan
dengan seksama serta memahami materi
|
3.
|
Evaluasi : Tanya jawab
|
8
menit
|
a.
Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
b.
Memberi pertanyaan kepada peserta
|
Peserta bertanya dan menjawab pertanyaan
|
4.
|
Penutup :
|
7
menit
|
a.
Menyimpulkan
hasil penyuluhan
b.
Memberi
saran dan kritik
c.
Mengucapkan terima kasih dan meminta
maaf bila ada kesalahan
d.
Memberi
salam penutup
|
Memperhatikan dan menjawab salam
|
- Media/Alat
Penyuluhan/Penkes
Leaflet
- Evaluasi
a. Proses : Penyuluhan berjalan dengan lancar,
peserta sangat antusias dengan materi yang di sampaikan.
b. Hasil :
Keluarga
Tn. P Kedungkandang mampu menjawab pertanyaan di bawah
ini dengan benar :
1) Apa pengertian diare?
2) Apa saja penyebab diare?
3) Sebutkan
tanda dan gejala diare!
4) Sebutkan komplikasi diare!
5)
Apa saja penatalaksanaan diare?
- Referensi
Nelwan.
2001. Penatalaksanaan Diare Dewasa. Jakarta: Pusat Informasi Penerbitan Bagian
Penyakit Dalam FK UI.
Kolopaking.
2002. Penatalaksanaan Muntah dan Diare akut. Jakarta: Pusat Informasi dan
Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Zein,U. 2003.
Gastroenteritis Akut pada Dewasa. Medan: Divisi Gastroentero-hepatologi Bagian
Ilmu Penyakit Dalam FK USU
- Materi/Bahan
Penkes
1. Pengertian Diare
Diare adalah defekasi
encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/tanpa darah dan lendir dalam tinja.
Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak tiga kali atau
lebih dalam dua puluh jam pertama, dengan temperatur rectal di atas 38°C,
kolik, dan muntah-muntah. Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak
normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebih banyak dari
biasanya.
Diare dibedakan menjadi
dua berdasarkan waktu serangan (onset) yaitu diare akut dan diare kronik. Diare
akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi
tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan
berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu. Sedangkan diare kronik
atau diare berulang adalah suatu keadaan meningkatnya frekuansi buang air besar
yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan baik secara
terus-menerus atau berulang, dapat berupa gejala fungsional atau akibat suatu
penyakit berat.
- Klasifikasi Diare
Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan
waktu serangan (onset) yaitu diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah
buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang
lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam
waktu kurang dari 2 minggu. Diare kronik atau diare berulang adalah suatu
keadaan meningkatnya frekuansi buang air besar yang dapat berlangsung
berminggu-minggu atau berbulan-bulan baik secara terus-menerus atau berulang,
dapat berupa gejala fungsional atau akibat suatu penyakit berat.
- Penyebab
Diare
Penyebab diare dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Virus: Rotavirus (40-60%), Adenovirus.
b. Bakteri: Escherichia coli (20-30%), Shigela sp.
(1-1%), Vibrio cholerae, dan lain-lain.
c. Parasit: Entamoeba histolytica (<1%), Giardia lambia,
Crystosporidium (4-11%).
d. Keracunan makanan
e. Malabsorbsi: karbohidrat, lemak dan protein.
f. Alergi: makanan, susu sapi
g. Imunodefisiensi: AIDS
- Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Terjadinya Diare
- Umur
Survei Departemen Kesehatan tahun 2003
penyakit diare menjadi penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada
semua umur.
- Jenis
Kelamin
Penyakit diare akut lebih sering terjadi
pada bayi daripada anak yang lebih besar. Kejadian diare akut pada anak
laki-laki hampir sama dengan anak perempuan.
- Status
Gizi
Penderita gizi buruk akan mengalami
penurunan produksi antibodi serta terjadinya atropi pada dinding usus yang
menyebabkan berkurangnya sekresi berbagai enzim sehingga memudahkan masuknya
bibit penyakit ke dalam tubuh terutama penyakit diare.
- Status
imunisasi
Diare sering timbul menyertai campak,
sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Untuk itu anak
harus segera diberi imunisasi campak ketika berumur 9 bulan sampai anak berusia
1 tahun.
- ASI
Eksklusif
Pemberian makanan berupa ASI sampai bayi
mencapai usia 4-6 bulan, akan memberikan kekebalan kepada bayi terhadap
berbagai macam penyakit karena ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan
tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus,
jamur dan parasit. Oleh karena itu, dengan adanya zat anti infeksi dari ASI,
maka bayi ASI eksklusif akan terlindungi dari berbagai macam infeksi baik yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit.
- Peradangan usus oleh:
- Bakteri, seperti : Escheria
coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, C, Shigella flexneri,
Vibrio cholera, Vibrio eltor, Vibrio parahemolytius, Clostridium
perferingens, Campilobacter, Staphilococcus, Streptococcus, Coccidiosis.
- Parasit, seperti : Protozoa (Entamoeba
histolyca, Giardia lambia, Trichomonashominis isospora), cacing (Ascaris
lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator americanus, Trichuris
tricura, Vermiccularis, Taenia saginata, Taenia solium), jamur (Candida).
- Virus, seperti : Rotavirus,
Farvovirus, Adenovirus, Norwalk.
- Makanan, yaitu:
Sindroma malaborsi : malabsorpsi karbohidrat,
lemak dan protein.
Keracunan makanan dan minuman yang
disebabkan bakteri (Clostridium bottulinus, Staphilococcus) atau bahan
kimia.
Alergi, misalnya tidak tahan pada
makanan tertentu seperti susu kaleng atau susu sapi.
- Kekurangan energi protein (KEP).
- Immunodefisiensi terutama Ig A (secretory
immunoglobulin A) yang mengakibatkan berlipat gandanya bakteri/flora
usus dan jamur terutama Candida.
- Psikologis : rasa takut dan cemas.
Walaupun jarang, dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih
besar.
- Environment
(Lingkungan)
Penyakit diare merupakan salah satu
penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan, yaitu sarana air
bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan
perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman
diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu
melalui makanan dan minuman maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.
- Ketersediaan
Jamban
- Penyediaan
Air Bersih
- Sanitasi
Lingkungan
Rendahnya mutu sanitasi lingkungan
merupakan keadaan yang potensial untuk menjadi sumber penularan penyakit diare.
- Tanda dan Gejala Diare
Adapun tanda-tanda dan gejala-gejala
yang ditimbulkan akibat diare:
- Diare dengan dehidrasi ringan,
dengan gejala sebagai berikut:
Frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari
Keadaan umum baik dan sadar
Mata normal dan air mata ada
Mulut dan lidah basah
Tidak merasa haus dan bisa minum
- Diare
dengan dehidrasi sedang, kehilangan cairan sampai 5-10% dari berat badan,
dengan gejala sebagai berikut :
Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan sering
Kadang-kadang muntah, terasa haus
Kencing sedikit, nafsu makan kurang
Aktivitas menurun
Mata cekung, mulut dan lidah kering
Gelisah dan mengantuk
Nadi lebih cepat dari normal, ubun-ubun cekung
- Diare
dengan dehidrasi berat, kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan,
dengan gejala:
Frekuensi buang air besar terus-menerus
Muntah lebih sering, terasa haus sekali
Tidak kencing, tidak ada nafsu makan
Sangat lemah sampai tidak sadar
Mata sangat cekung, mulut sangat kering
Nafas sangat cepat dan dalam
Nadi sangat cepat, lemah atau tidak teraba
Ubun-ubun sangat cekung
- Komplikasi Diare
Kehilangan cairan dan
elektrolit yang secara mendadak dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi,
yaitu:
- Dehidrasi :
ringan, sedang, dan berat.
- Renjatan
hipovolemik yaitu kejang akibat volume darah berkurang.
- Hipokalemia
yaitu kadar kalium dalam darah rendah dengan gejala meteorismus (kembung
perut karena pengumpulan gas secara berlebihan dalam lambung dan usus),
hipotonik otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiogram.
- Hipoglikemia
yaitu kadar glukosa darah yang rendah.
- Intoleransi
laktosa sekunder, sebagai akibat defesiensi enzim laktase karena kerusakan
vili mukosa usus halus.
- Kejang
terutama pada hidrasi hipotonik.
- Malnutrisi energi protein, karena
selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan (masukan
makanan berkurang, pengeluaran bertambah).
- Penatalaksanaan Diare
Prinsip tata laksana penderita diare
yaitu:
a.
Mencegah
Terjadinya Dehidrasi
Mencegah terjadinya dehidrasi dapat
dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minum lebih banyak dengan cairan
rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin, kuah sayur dan air sup.
b.
Mengobati
Dehidrasi
Bila terjadi dehidrasi (terutama pada
anak), penderita harus segera dibawa ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan
untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat, yaitu dengan oralit. Bila
terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberikan cairan intravena
Ringer Laktat sebelum dilanjutkan terapi oral.
c.
Memberikan
Makanan
Amatlah penting untuk tetap memberikan
nutrisi yang cukup selama diare, terutama pada anak dengan gizi yang kurang.
Minuman dan makanan jangan dihentikan lebih dari 24 jam, karena pulihnya mukosa
usus tergantung dari nutrisi yang cukup. Bila tidak maka hal ini akan merupakan
faktor yang memudahkan terjadinya diare kronik. Pemberian kembali makanan atau
minuman (refeeding) secara cepat sangatlah penting bagi anak dengan gizi
kurang yang mengalami diare akut dan hal ini akan mencegah berkurangnya berat
badan lebih lanjut dan mempercepat kesembuhan.
I.
IMPLEMENTASI
Memberikan promosi
kesehatan tentang “Diare” pada Keluarga Tn. P Kedungkandang Kabupaten Malang pada hari Selasa, 24 Februari 2015 dengan susunan kepanitiaan :
Penyuluh :
Leni
Vitria Wulandari Ravi
II.
EVALUASI
Hari/Tanggal
Pelaksanaan : Selasa, 24 Januari 2015
Waktu
Penyuluhan : 13.00
Jumlah
Peserta yang Hadir : 4 orang
Strategi
Penyuluhan : Ceramah, Tanya
jawab
Tempat
Pelaksanaan : Jl. KH. Hasim 3/3 Kedungkandang Malang
Jumlah Informasi yang
diberikan: 1 materi
Kriteria Evaluasi
KRITERIA EVALUASI :
1. Evaluasi
input
a. Tim
penyuluhan kesehatan lengkap dengan jumlah 1 orang, sebagai :
(1) Penyuluh
b. Tim
penyuluh kesehatan menguasai materi penyuluhan dengan konsep yang sama
c. Lingkup
/ ruang penyuluhan cukup luas untuk peserta penyuluhan, suasana cukup tenang,
ventilasi baik dan cukup terang
d. Peralatan
Leaflet
e. Undangan
:
-
Peserta diundang secara tertulis 1 hari
sebelum hari penyuluhan dan diingatkan kembali secara lisan pada hari
penyuluhan
-
Peserta yang diundang datang pada acara
penyuluhan
2.
Evaluasi
proses
No
|
Bagian/Sesi
|
Kriteria
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Pembukaan (input)
|
presentase kehadiran peserta > 90%
|
ü
|
|
Tim penyuluhan lengkap (1 orang)
|
ü
|
|
||
Kesesuaian Materi
|
ü
|
|
||
Kelengkapan peralatan
|
ü
|
|
||
2.
|
Penyuluhan (proses)
|
Presentasi/penyampaian materi
|
ü
|
|
Partisipasi peserta
|
ü
|
|
||
|
|
Penyampai materi sesuai dengan uraian tugas
|
ü
|
|
3.
|
Penutupan
|
Materi dapat diterima dg baik
|
ü
|
|
Peserta dapat mennyebutkan kembali materi (umpan
balik)
|
ü
|
|
3. Evaluasi Output
Ø Peserta
dapat menjelaskan pengertian diare
Ø Peserta
dapat menyebutkan penyebab
diare
Ø Peserta
dapat menyebutkan tanda
dan gejala diare
Ø Peserta
dapat menyebutkan komplikasi
diare
Ø Peserta
dapat menjelaskan penatalaksanaan
diare
No comments:
Post a Comment