BERBAGI ILMU

Translate

close

Tuesday, June 16, 2015

SATUAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN PADA PENYULUHAN TENTANG DIARE

SATUAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN
PADA PENYULUHAN TENTANG DIARE
PADA KELUARGA TN. P KEDUNGKANDANG
KABUPATEN MALANG

  1. Pokok Bahasan           : Diare
  2. Sub Pokok Bahasan    : 1. Pengertian Diare
                                      2. Klasifikasi Diare
  3. Penyebab Diare
  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Terjadinya Diare
  5. Tanda dan Gejala Diare
  6. Komplikasi Diare
  7. Penatalaksanaan Diare
  1. Sasaran                        : Keluarga Tn. P Kedungkandang, Malang
  2. Waktu                         : 45 menit                   
  3. Hari/tanggal                : Selasa, 24 Februari 2015
  4. Tujuan Instruksional Umum :
Diharapkan setelah proses penyuluhan, keluarga dapat memahami materi tentang diare serta menerapkan penatalaksaan diare
  1. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :
1.      Dapat menyebutkan pengertian diare
2.      Dapat memahami klasifikasi diare
3.      Dapat mengerti dan memahami penyebab diare
4.      Dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi  terjadinya diare
5.      Dapat mengerti dan memahami tanda dan gejala diare
6.      Dapat memahami komplikasi diare
7.      Dapat mengaplikasikan penatalaksanaan diare
  1. Materi Pokok Penkes/Penyuluhan
Penyuluhan Tentang Diare pada keluarga Tn. P Kedungkandang Kabupaten Malang yang membahas tentang :
  1. Pengertian Diare
  2. Klasifikasi Diare
  3. Penyebab Diare
  4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Terjadinya Diare
  5. Tanda dan Gejala Diare
  6. Komplikasi Diare
  7. Penatalaksanaan Diare
  1. Metode Penkes/Penyuluhan
-          Ceramah
-          Tanya Jawab
  1. Kegiatan
No.
Tahap
Waktu
Giat
Fasilitas
Giat
Peserta
1.
Pembukaan :
a.       Salam
b.      Perkenalan
c.       Sub pokok bahasan


15 menit
a.       Memberi salam
b.      Memperkenalkan diri
c.       Menyebutkan materi yang akan disampaikan
a.       Menjawab salam
b.      Mendengarkan

c.       Memperhatikan


2.
Inti : Menyampaikan materi inti








15 menit
a.      Menjelaskan pengertian diare
b.     Menjelaskan klasifikasi diare
c.      Menjelaskan penyebab diare
d.     Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi  terjadinya diare
e.      Menyebutkan tanda dan gejala diare
f.      Menyebutkan komplikasi diare
g.     Menyebutkan penatalaksanaan diare








Memperhatikan dengan seksama serta memahami materi
3.
Evaluasi : Tanya jawab


8 menit
a.       Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
b.      Memberi pertanyaan kepada peserta
Peserta bertanya dan menjawab pertanyaan
4.
Penutup :
  1. Kesimpulan
  2. Saran dan kritik
  3. Salam




7 menit
a.       Menyimpulkan hasil penyuluhan
b.      Memberi saran dan kritik
c.       Mengucapkan terima kasih dan meminta maaf bila ada kesalahan
d.      Memberi salam penutup
Memperhatikan dan menjawab salam

  1. Media/Alat Penyuluhan/Penkes
Leaflet
  1. Evaluasi
a.       Proses        : Penyuluhan berjalan dengan lancar, peserta sangat antusias dengan materi yang di sampaikan.
b.      Hasil          :
Keluarga Tn. P Kedungkandang mampu menjawab pertanyaan di bawah ini dengan benar :
1)      Apa pengertian diare?
2)      Apa saja penyebab diare?
3)      Sebutkan tanda dan gejala diare!
4)      Sebutkan komplikasi diare!
5)      Apa saja penatalaksanaan diare?





  1. Referensi
Nelwan. 2001. Penatalaksanaan Diare Dewasa. Jakarta: Pusat Informasi Penerbitan Bagian Penyakit Dalam FK UI.
Kolopaking. 2002. Penatalaksanaan Muntah dan Diare akut. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Zein,U. 2003. Gastroenteritis Akut pada Dewasa. Medan: Divisi Gastroentero-hepatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK USU




  1. Materi/Bahan Penkes
1.      Pengertian Diare
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/tanpa darah dan lendir dalam tinja. Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam dua puluh jam pertama, dengan temperatur rectal di atas 38°C, kolik, dan muntah-muntah. Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dan frekuensinya lebih banyak dari biasanya.
Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu serangan (onset) yaitu diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu. Sedangkan diare kronik atau diare berulang adalah suatu keadaan meningkatnya frekuansi buang air besar yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan baik secara terus-menerus atau berulang, dapat berupa gejala fungsional atau akibat suatu penyakit berat.

  1. Klasifikasi Diare
Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu serangan (onset) yaitu diare akut dan diare kronik. Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu. Diare kronik atau diare berulang adalah suatu keadaan meningkatnya frekuansi buang air besar yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan baik secara terus-menerus atau berulang, dapat berupa gejala fungsional atau akibat suatu penyakit berat.

  1. Penyebab Diare
Penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi:
a.       Virus: Rotavirus (40-60%), Adenovirus.
b.      Bakteri: Escherichia coli (20-30%), Shigela sp. (1-1%), Vibrio cholerae, dan lain-lain.
c.       Parasit: Entamoeba histolytica (<1%), Giardia lambia, Crystosporidium (4-11%).
d.      Keracunan makanan
e.       Malabsorbsi: karbohidrat, lemak dan protein.
f.       Alergi: makanan, susu sapi
g.      Imunodefisiensi: AIDS
  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Terjadinya Diare
  1. Umur
Survei Departemen Kesehatan tahun 2003 penyakit diare menjadi penyebab kematian nomor dua pada balita,  nomor tiga pada bayi, dan nomor lima pada semua umur.
  1. Jenis Kelamin
Penyakit diare akut lebih sering terjadi pada bayi daripada anak yang lebih besar. Kejadian diare akut pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan.
  1. Status Gizi
Penderita gizi buruk akan mengalami penurunan produksi antibodi serta terjadinya atropi pada dinding usus yang menyebabkan berkurangnya sekresi berbagai enzim sehingga memudahkan masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh terutama penyakit diare.
  1. Status imunisasi
Diare sering timbul menyertai campak, sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Untuk itu anak harus segera diberi imunisasi campak ketika berumur 9 bulan sampai anak berusia 1 tahun.
  1. ASI Eksklusif
Pemberian makanan berupa ASI sampai bayi mencapai usia 4-6 bulan, akan memberikan kekebalan kepada bayi terhadap berbagai macam penyakit karena ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit. Oleh karena itu, dengan adanya zat anti infeksi dari ASI, maka bayi ASI eksklusif akan terlindungi dari berbagai macam infeksi baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit.
  1. Peradangan usus oleh:
  1. Bakteri, seperti : Escheria coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, B, C, Shigella flexneri, Vibrio cholera, Vibrio eltor, Vibrio parahemolytius, Clostridium perferingens, Campilobacter, Staphilococcus, Streptococcus, Coccidiosis.
  2. Parasit, seperti : Protozoa (Entamoeba histolyca, Giardia lambia, Trichomonashominis isospora), cacing (Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator americanus, Trichuris tricura, Vermiccularis, Taenia saginata, Taenia solium), jamur (Candida).
  3. Virus, seperti : Rotavirus, Farvovirus, Adenovirus, Norwalk.
  1. Makanan, yaitu:
Sindroma malaborsi : malabsorpsi karbohidrat, lemak dan protein.
Keracunan makanan dan minuman yang disebabkan bakteri (Clostridium bottulinus, Staphilococcus) atau bahan kimia.
Alergi, misalnya tidak tahan pada makanan tertentu seperti susu kaleng atau susu sapi.
  1. Kekurangan energi protein (KEP).
  2. Immunodefisiensi terutama Ig A (secretory immunoglobulin A) yang mengakibatkan berlipat gandanya bakteri/flora usus dan jamur terutama Candida.
  3. Psikologis : rasa takut dan cemas. Walaupun jarang, dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar.
  4. Environment (Lingkungan)
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.
  1. Ketersediaan Jamban
  2. Penyediaan Air Bersih
  3. Sanitasi Lingkungan
Rendahnya mutu sanitasi lingkungan merupakan keadaan yang potensial untuk menjadi sumber penularan penyakit diare.

  1. Tanda dan Gejala Diare
Adapun tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditimbulkan akibat diare:
  1. Diare dengan dehidrasi ringan, dengan gejala sebagai berikut:
Frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari
Keadaan umum baik dan sadar
Mata normal dan air mata ada
Mulut dan lidah basah
Tidak merasa haus dan bisa minum
  1. Diare dengan dehidrasi sedang, kehilangan cairan sampai 5-10% dari berat badan, dengan gejala sebagai berikut :
Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan sering
Kadang-kadang muntah, terasa haus
Kencing sedikit, nafsu makan kurang
Aktivitas menurun
Mata cekung, mulut dan lidah kering
Gelisah dan mengantuk
Nadi lebih cepat dari normal, ubun-ubun cekung
  1. Diare dengan dehidrasi berat, kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan, dengan gejala:
Frekuensi buang air besar terus-menerus
Muntah lebih sering, terasa haus sekali
Tidak kencing, tidak ada nafsu makan
Sangat lemah sampai tidak sadar
Mata sangat cekung, mulut sangat kering
Nafas sangat cepat dan dalam
Nadi sangat cepat, lemah atau tidak teraba
Ubun-ubun sangat cekung
  1. Komplikasi Diare
Kehilangan cairan dan elektrolit yang secara mendadak dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi, yaitu:
  1. Dehidrasi : ringan, sedang, dan berat.
  2. Renjatan hipovolemik yaitu kejang akibat volume darah berkurang.
  3. Hipokalemia yaitu kadar kalium dalam darah rendah dengan gejala meteorismus (kembung perut karena pengumpulan gas secara berlebihan dalam lambung dan usus), hipotonik otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektrokardiogram.
  4. Hipoglikemia yaitu kadar glukosa darah yang rendah.
  5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defesiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa usus halus.
  6. Kejang terutama pada hidrasi hipotonik.
  7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan (masukan makanan berkurang, pengeluaran bertambah).

  1. Penatalaksanaan Diare
Prinsip tata laksana penderita diare yaitu:
a.       Mencegah Terjadinya Dehidrasi
Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin, kuah sayur dan air sup.
b.      Mengobati Dehidrasi
Bila terjadi dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat, yaitu dengan oralit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberikan cairan intravena Ringer Laktat sebelum dilanjutkan terapi oral.
c.      Memberikan Makanan
Amatlah penting untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup selama diare, terutama pada anak dengan gizi yang kurang. Minuman dan makanan jangan dihentikan lebih dari 24 jam, karena pulihnya mukosa usus tergantung dari nutrisi yang cukup. Bila tidak maka hal ini akan merupakan faktor yang memudahkan terjadinya diare kronik. Pemberian kembali makanan atau minuman (refeeding) secara cepat sangatlah penting bagi anak dengan gizi kurang yang mengalami diare akut dan hal ini akan mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan mempercepat kesembuhan.


I.              IMPLEMENTASI
Memberikan promosi kesehatan tentang “Diare” pada Keluarga Tn. P Kedungkandang Kabupaten Malang pada hari Selasa, 24 Februari 2015 dengan susunan kepanitiaan :
Penyuluh                                : Leni Vitria Wulandari Ravi


 

II.           EVALUASI
Hari/Tanggal Pelaksanaan        : Selasa, 24 Januari 2015
Waktu Penyuluhan                   : 13.00
Jumlah Peserta yang Hadir       : 4 orang
Strategi Penyuluhan                 : Ceramah, Tanya jawab
Tempat Pelaksanaan                 : Jl. KH. Hasim 3/3 Kedungkandang Malang
Jumlah Informasi yang diberikan: 1 materi
Kriteria Evaluasi
            KRITERIA EVALUASI :
1.      Evaluasi input
a.       Tim penyuluhan kesehatan lengkap dengan jumlah 1 orang, sebagai :
(1)   Penyuluh
b.      Tim penyuluh kesehatan menguasai materi penyuluhan dengan konsep yang sama
c.       Lingkup / ruang penyuluhan cukup luas untuk peserta penyuluhan, suasana cukup tenang, ventilasi baik dan cukup terang
d.      Peralatan
Leaflet
e.       Undangan :
-                     Peserta diundang secara tertulis 1 hari sebelum hari penyuluhan dan diingatkan kembali secara lisan pada hari penyuluhan
-                      Peserta yang diundang datang pada acara penyuluhan
2.      Evaluasi proses
No
Bagian/Sesi
Kriteria
Ya
Tidak
1.
Pembukaan (input)
presentase kehadiran peserta > 90% 
ü   

Tim penyuluhan lengkap (1 orang)
ü   

Kesesuaian Materi
ü   

Kelengkapan peralatan
ü   

2.
Penyuluhan (proses)
Presentasi/penyampaian materi
ü   

Partisipasi peserta
ü   



Penyampai materi sesuai dengan uraian tugas
ü   

3.
Penutupan
Materi dapat diterima dg baik
ü   

Peserta dapat mennyebutkan kembali materi (umpan balik)
ü   


3. Evaluasi Output
Ø  Peserta dapat menjelaskan pengertian diare
Ø  Peserta dapat menyebutkan penyebab diare
Ø  Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala diare
Ø  Peserta dapat menyebutkan komplikasi diare

Ø  Peserta dapat menjelaskan penatalaksanaan diare

No comments:

Post a Comment

>