 |
| Ranu Kumbolo |
 |
| Oro oro Ombo |
Kelompok dari pendaki pasirian yang berjumlah 9 orang yaitu Reski, Nasikin, Zaki, Duqi, Dimas, Yohan, Edi, Zainul, dan Muklis berangkat pada tanggal 06 Juli 2016 hari kamis, bermalam terlebih dahulu di desa Ranupani tepatnya di rumah Bapak Gito, dan disambut dengan hangat oleh Pak Sampurno dan Pak Imam selaku warga Ranupani. Kami bersembilan membeli tiket dan mengikuti breafing yang telah ditentukan para petugas pendakian Mahameru.
Kami memulai pendakian pada pukul 10.00 WIB melalui jalur resmi, kami sampai di Ranu Kumbolo pada pukul 15.00 WIB, dan beristirahat sejenak kemudian lanjut perjalanan ke Kalimati. Sampai di Kalimati sekitar pukul 18.30 WIB.
Memasang 3 tenda kemudian menyiapkan makanan dengan menu Sup hangat ala Semeru dengan bumbu seadanya. Makan di gunung adalah yang paling nikmat rasanya, meskipun tak terlalu mewah tapi dengan kebersamaan rasanya sangat mengesankan. Mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang berharga. Mengerti satu sama lain, menghargai setiap orang, dan menjalin komunikasi dengan para pendaki dari luar daerah Lumajang ataupun Luar Negeri.
Kami memulai pendakian pada pukul 10.00 WIB melalui jalur resmi, kami sampai di Ranu Kumbolo pada pukul 15.00 WIB, dan beristirahat sejenak kemudian lanjut perjalanan ke Kalimati. Sampai di Kalimati sekitar pukul 18.30 WIB.
Memasang 3 tenda kemudian menyiapkan makanan dengan menu Sup hangat ala Semeru dengan bumbu seadanya. Makan di gunung adalah yang paling nikmat rasanya, meskipun tak terlalu mewah tapi dengan kebersamaan rasanya sangat mengesankan. Mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang berharga. Mengerti satu sama lain, menghargai setiap orang, dan menjalin komunikasi dengan para pendaki dari luar daerah Lumajang ataupun Luar Negeri.
 |
| Kalimati |
 |
| Potong Rambut Di Rakum |
Banyak Rasa lelah yang kami alami, banyak perjuangan yang kami perjuangkan...
Bertarung dengan sendiri, seperti keEgoisan. Karena kerja sama dan kekompakan di pertaruhkan didalam hutan belantara Gunung Semeru...
Dalam pendakian banyak muncul rasa yang kurang percaya diri, keputus asaan, tak mampu lagi untuk berjalan, bahkan sampai melihat kematian diri sendiri. Terlalu banyak rasa yang menghantui kami dalam pendakian...
Akhirnya atas ridho dan kekuatan Allah SWT. kami sampai pada Puncak Mahameru pada pukul 5.00 WIB sehingga mampu meliahat Sunrise yang begitu indah. Ke-Agungan Tuhan sungguh luar biasa, tak henti-hentinya kami bersyukur padaNya, bahkan salah satu dari kami sampai bersujud dan berdoa, karena sangat bersyukur telah sampai pada puncak Para Dewa yaitu MAHAMERU dengan ketinggian 3676 MDPL. Atas keridhoan, kasih sayang, dan kekuatan yang di berikan Allah SWT, kami mampu menakhlukkan Gunung Mahameru.
Dan yang paling penting kami mampu menakhlukkan diri sendiri, mendaptkan lebih banyak kawan, mendapatkan pengalaman berharga. Dan pulang dengan kebanggaan, menunjukkan pada keluarga bahwa kami bisa dan mampu menghadapi berbagai rintangan dan rasa lelah dalam pendakian, kami menceritakan pada keluarga masing-masing.
Bertarung dengan sendiri, seperti keEgoisan. Karena kerja sama dan kekompakan di pertaruhkan didalam hutan belantara Gunung Semeru...
Dalam pendakian banyak muncul rasa yang kurang percaya diri, keputus asaan, tak mampu lagi untuk berjalan, bahkan sampai melihat kematian diri sendiri. Terlalu banyak rasa yang menghantui kami dalam pendakian...
Akhirnya atas ridho dan kekuatan Allah SWT. kami sampai pada Puncak Mahameru pada pukul 5.00 WIB sehingga mampu meliahat Sunrise yang begitu indah. Ke-Agungan Tuhan sungguh luar biasa, tak henti-hentinya kami bersyukur padaNya, bahkan salah satu dari kami sampai bersujud dan berdoa, karena sangat bersyukur telah sampai pada puncak Para Dewa yaitu MAHAMERU dengan ketinggian 3676 MDPL. Atas keridhoan, kasih sayang, dan kekuatan yang di berikan Allah SWT, kami mampu menakhlukkan Gunung Mahameru.
Dan yang paling penting kami mampu menakhlukkan diri sendiri, mendaptkan lebih banyak kawan, mendapatkan pengalaman berharga. Dan pulang dengan kebanggaan, menunjukkan pada keluarga bahwa kami bisa dan mampu menghadapi berbagai rintangan dan rasa lelah dalam pendakian, kami menceritakan pada keluarga masing-masing.
Begitulah sekilas cerita dalam pendakian kami ber Sembilan.
Di Kalimati, hari Jumat, 07-07-2017
Puncak, hari Sabtu, 08-07-2017
Bermalam di Ranu kumbolo, hari sabtu - minggu 09-07-2017
Dan Pulang, hari Minggu, 09-07-2017
Puncak, hari Sabtu, 08-07-2017
Bermalam di Ranu kumbolo, hari sabtu - minggu 09-07-2017
Dan Pulang, hari Minggu, 09-07-2017
No comments:
Post a Comment