Saya disini akan memberikan contoh laporan Bimbingan Konseling untuk teman-teman sekalian.
Download laporan dalam bentuk MS Word Disini
Download laporan dalam bentuk MS Word Disini
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Layanan Bimbingan
Perkembangan
dunia anak dan remaja dari masa ke masa selalu menjadi fenomena yang menarik
untuk diperbincangkan. Terdapat sederet masalah yang mengintai remaja saat ini,
misalnya ancaman narkoba, seks bebas, pencurian dll.
Menurut Willis (2005: 56) permasalahan-permasalahan
tersebut merupakan representasi dari rendahnya penyesuaian diri remaja terhadap
lingkungan dan dirinya
sendiri. Menyesuaikan diri terhadap diri sendiri merupakan istilah yang mudah
diucapkan tetapi sulit dilakukan. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak
mampu menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri. Akibat tidak mampu menyesuaikan
diri dapat dilihat dari konflik batin, akan menimbulkan kegelisahan yang
mengakibatkan tidak dapat memusatkan perhatian, kurang bersemangat, gemetar,
gagap, dan sebagainya. gejala-gelaja tersebut diawali oleh lemahnya kendali
diri. Lebih lanjut Willis mengatakan bahwa kegagalan dalam penyesuaian diri
dapat disebabkan oleh adanya peristiwa terdahulu yang pernah dialami seseorang.
Jika individu pada masa kanak-kanak banyak mengalami rintangan hidup dan
kegagalan, frustrasi (kekecewaan) dan konflik (pertentangan) akan mengalami
kegagalan penyesuaian diri pada masa remaja. Sebaliknya, jika seorang banyak
mendapat keberhasilan dan kebahagiaan pada masa kanak-kanak ia akan memandang
positif dan optimis terhadap segala masalah baru yang dihadapi.
Salah satu permasalahan yang banyak terjadi dikalangan
para siswa di SMA Negeri Pasirian dalah ketidakmampuan dalam mengendalikan
emosi seperti cepat marah, mudah tersulut emosinya, dan terkadang terjadi
pertengkaran. Kondisi ini menggambarkan
lemahnya kondisi kendali diri para siswa.
Bimbingan dan Konseling memiliki peranan penting dalam
membantu menangani permasalahan
siswa, salah satunya adalah permsalahan kendali diri. Penanganan
masalah-masalah siswa yang berkaitan dengan kendali diri tersebut perlu
mengubah atau memperbaiki pendekatan konseling yang selama ini berlangsung
dengan mengubah yang bersifat pendekatan diadik (pendekatan langsung) dengan
pendekatan triadik (melalui pendekatan perantara).
Berdasarkan permsalahan yang berkembang di atas, maka penelitian tindakan
bimbingan dan konseling ini memfokuskan pada upaya penerapan teknik konseling
triadik dalam pengembangan kendali diri siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri
Pasirian.
Pembuatan studi kasus ini merupakan salah satu cara
untuk mengetahui sebab-sebab anak tidak bisa mengontrol diri. Dan pembuatan
studi kasus ini merupakan salah satu tugas laporan individu sebagai persyaratan Praktik
Pengajaran Lapangan (PPL II ).
B. Pengertian
Layanan Bimbingan dan Konseling
1.
Pengertian Bimbingan
Bimbingan
ialah penolong individu agar dapat mengenal dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya (Oemar Hamalik,
2000:193).
2.
Pengertian Konseling
Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan
kepada seseorang supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan pada diri
sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa
yang akan datang (Mungin Eddy Wibowo, 1986:39).
3.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal,dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan
belajar,dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung,berdasarkan norma-norma yang berlaku.
C. Tujuan
Layanan Bimbingan dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling
bagi peserta didik adalah:
1.
Membantu dalam memahami tingkah laku orang lain.
2.
Membantu peserta didik supaya hidup dalam kehidupan
yang seimbang antara aspek fisik, mental dan sosial.
3.
Membantu proses sosialisasi dan sikap sensitif terhadap
kebutuhan orang lain.
4.
Membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman
diri sesuai dengan kecakapan, minat, bakat, kecakapan belajar, dan kesempatan
yamg ada.
5.
Membantu peserta didik untuk mengembangkan motif-motif
instrinsik dalam belajar, sehingga dapat mencapai kemajuan yang berarti dan
bertujuan.
6.
Memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan.
7.
Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh, serta
perasaan sesuai dengan penerimaan diri (selt acceptance).
8.
Membantu peserta didik untuk memperoleh keputusan
pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimal terhadap masyarakat.
D. Metode
pengumpulan data
1.
Metode Observasi
Metode untuk mempelajari gejala kejiwaan secara mengamati
dengan sengaja, teliti dan sistematis. Metode ini dapat menjadi tiga macam
yaitu:
a.
Introspeksi
Ialah metode untuk memelajari gejala gejala kejiwaan
dengan jalan meninjau gejala gejala jiwa sendiri secara sengaja, teliti dan
sistematis.
b.
Introspeksi eksperimental
Ialah introspeksi kepada kejadian, yang ditimbulkan
dengan sengaja dengan mengadakan percobaan-percobaan.
c.
Ektrospeksi
Ialah metode untuk mempelajari gejala gejala kejiwaan
dengan jalan mempelajari peristiwa-peristwa jiwa orang lain dengan teliti dan
sistematis.
Dalam metode ini, penulis cenderung kepada metode
ekstropeksi. Karena penulis secara langsung mengadakan pengamatan terhadap
klien ketika berada diluar kelas. Yaitu penulis berkunjung ketika waktu kosong,
dan melihat apa yang dilakukan oleh klien. Hal ini menetapkan siswa yang
dianggap mempunyai permasalahan yang dapat mengganggu keberhasilan dalam
belajar.
2.
Metode Wawancara
Dalam metode
ini penulis mengadakan wawancara dengan klien serta orang orang yang terkait dalam
masalah ini guna melengkapi data yang ada atau mengadakan koreksi terhadap data
yang masuk yang kurang tepat. Yaitu dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh klien seperti: mengapa klien
kurang teratur dalam belajar atau klien sering merasa jenuh dan tidak bisa
konsentrasi, dan tidak menggunakan waktunya untuk belajar? Mengapa saat
kegiatan belajar didalam kelas klien kurang memperhatikan penjelasan guru dan
terkadang mengobrol bersama temannya? Apa sebabnya klien kurang tertarik dengan
pelajaran tersebut?
3.
Metode Dokumentasi
Dalam metode ini, peneliti konsultasi dengan guru BK dengan
tujuan untuk memperoleh data yang bersifat dokumentasi seperti catatan-catatan
tantang klien.
Data-data tersebut meliputi:
1.
Catatan terlambat masuk ke kelas selama tiga kali
2.
Turunnya prestasi ketika baru menjadi anggota OSIS
BAB
II
LAYANAN
BIMBINGAN SISWA
A.
Latar Belakang Masalah
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan
terjadinya suatu perubahan dalam tingkah laku kecakapan. Sedangkan sejauhmana
ketercapaian dari pada hasil belajar akan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Diantaranya adalah faktor intern ialah faktor dari dalam siswa itu sendiri yang
meliputi faktor fisiologi dan faktor psikologi.
Faktor fisiologi seperti siswa yang kurang sehat akan
mengalami kelemahan fisiknya sehingga saraf sensoris dan motorisnya lemah.
Akibatnya rangsangan yang diterima melalui indranya tidak dapat diteruskan
keotak, dan mudah capek , mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang kurang
semangat, pikiran terganggu. Karena hal ini maka penerimaan dan respons
pelajaran berkurang, saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses,
menginterpretasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui indranya.
Begitu juga faktor psikologi, anak yang IQ tinggi
dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Anak yang normal (90-110)
dapat menamatkan SD tepat pada waktunya. Mereka yang memiliki IQ 110-140 dapat
digolongkan cerdas. Dan sebaliknya bagi mereka yang memilki IQ kurang dari 90 tergolong
lemah mental. Anak inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar.
Dalam layanan bimbingan ini bertujuan untuk membantu
siswa dalam menyelesaikan beberapa permasalahan yang sedang dihadapinya. Hal
ini penting sekali adanya agar masalah tidak menjadi beban bagi siswa serta tidak
mengganggu studinya disekolah.
Demi keberhasilan layanan bimbingan ini telah
diupayakan untuk memperoleh informasi kasus secara terperinci dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya dengan melibatkan pihak pihak terkait yaitu
siswa tersebut dan petugas bimbingan dan konseling (BK) serta informan informan
lainnya.
Prosedur pengumpulan data ditempuh melalui beberapa
langkah yaitu:
1.
konsultasi kepada petugas bimbingan dan konseling (BK)
2.
menyerahkan angket studi kasus kepada siswa yang
dianggap memerlukan layanan bimbingan.
3.
interview dengan siswa tersebut serta memberi solusi
yang cocok dengan masalah yang dihadapinya.
Adapun nama klien dalam layanan bimbingan ini adalah
a. Identitas
Siswa
a.
Nama :
Dinar Sugianto
b.
Tempat Tanggal Lahir :
Lumajang, 18 Pebruari 1996
c.
Kelas / Semester : XII IPS 2
d.
Alamat :
Madurejo
e.
Jenis Kelamin :
Laki-laki
f.
Agama :
Islam
g.
Suku :
Jawa
h.
Tinggi Badan :
168 cm
i.
Berat Badan :
45 kg
b. Identitas
Orang Tua
1. Ayah
a. Nama :
Budianto
b. Tempat
Tanggal Lahir : Lumajang, 12 Oktober 1968
c. Alamat :
Madurejo
d. Pekerjaan :
Sopir
e. Agama :
Islam
f. Pendidikan : SMA
g.
Kewarganegaraan :
Indonesia
2. Ibu
a. Nama :
Hartini
b. Tempat
Tanggal Lahir :
Lumajang, 24 Juni 1970
c. Alamat :
Madurejo
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Agama :
Islam
f. Pendidikan : SMA
g.
Kewarganegaraan :
Indonesia
c. Data
Siswa
1) Komposisi
Keluarga
a. Jumlah
Keluarga : 4
b. Orang laki
laki dewasa : 1
c. Orang
perempuan dewasa : 1
d. Anak laki
laki :
2
e. Anak
perempuan :
-
f. Status anak : Kandung
g. Anak nomor ke : 1
2. Riwayat
Pendidikan
No. SEKOLAH TH.
MASUK TH. KELUAR LAMA STUD a. TK : 2003 2004 1 Tahun
b. SD / MI
: 2004
2011 6 Tahun
c SMP / MTs : 2011 2014 3 Tahun
d. SMA / MA : 2014 - -
e. Pernah
tidak naik kelas : Ya
f. Komentar guru terhadap prestasi : Perbaiki
kelakuanmu
3. Jarak
rumah ke sekolah : 5 KM
4. Kendaraan
yang digunakan : Motor
5. Kegiatan di
rumah
a. Setelah
dari sekolah : Tidur
b. Sebelum
kesekolah : Persiapan
c. Kegiatan
pagi hari :
Bersih-bersih
d. Kegiatan
siang hari : Tidur
e. Kegiatan
sore hari : Belajar
f. Kegiatan
malam hari :
Nonton TV
g. Tidur
malam hari :
22.00 WIB
h. Bangun
tidur : 05.40 WIB
6. Kegiatan
fisik
a. Penglihatan : Normal
b. Pendengaran : Normal
c. Perawakan : Badan
sedang
d. Penyakit yang
pernah diderita : -
e. Cacat jasmani : -
7. Keadaan
ekonomi
a. Penghasilan
orang tua : Cukup
8.
Peemanfaatan waktu luar
a. Pagi hari :
Bersih-bersih
b. Siang hari : Tidur
c. Malam hari : Nonton
TV
9. kelakuan
dan relasi sosial
a. Sikap
terhadap teman sekelas :
Baik
b. Sikap
terhadap guru :
Baik
c. Sikap
terhadap orang tua :
Baik
d. Sikap
terhadap seorang saudara : Baik
e. Sikap / perlakuan
dari teman sekelas : Baik
f. Sikap /
perlakuan dari guru :
Ada yang tidak
mengenakkan kalau bicara
g.Sikap /
perlakuan dari orang tua : Baik
h.Sikap /
perlakuan dari saudara : Baik
i. Komentar terhadap prilaku siswa : _
1. Komentar guru :
Cukup
2. Komentar
orang tua : Cukup
3. Komentar teman : Jangan terlalu
nakal
10. Moral
a. Ibadah :
Jarang
b. Muamalah :
Cukup baik
11. Masalah
yang berkaitan dengan sekolah
a. Disiplin :
Tidak
b. Pakaian :
Tidak
c. Lain lain :
-
12. Belajar
a. Waktu belajar : 18.10
b. Lama belajar : 10
menit
c. Fasilitas
belajar :
Meja dan buku
d. Teman belajar : -
e. Kemudahan
dalam belajar : Mendengarkan
musik
f. Kesulitan dalam belajar : Saat menerima materi
13.
Lain lain
a. Hobby :
Modifikasi Motor
b. Cita cita : Pembalap
c. Pelajaran
yang disenangi :
Geografi
d. Mengisi waktu
libur : Olah
raga
d. Masalah
yang dihadapi
a. Masalah
kesehatan :
Baik
b. Masalah moral : Kurang
baik
c. Masalah
sosial :
Baik
d. Masalah
belajar : Tergantung
e. Masalah
keluarga :
Cukup
f. Masalah
ekonomi :
Cukup
B.
Jenis Masalah
Setiap individu pasti menghadapi berbagai masalah yang
berbeda satu sama lain. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka permasalahan
yang dihadapi oleh klien adalah kurangnya kontrol diri.
Masalah kontrol diri ini bisa menjadi permasalahan
yang bisa membahayakan bagi pelajar. Mengingat banyak faktor yang
mempengaruhinya. Umumnya yang dihadapi klien adalah kurangn kontrol diri, jadi
setiap pelajaran dikelas klien sering kali mengganggu temannya.
Berdasarkan dari hasil wawancara Peneliti kepada
Klien, faktor yang menjadi penghambat
belajar adalah sebagai berikut:
1.
Mulai dari tingkat Sekolah Dasar klien tidak begitu
dibekali ilmu agama.
2.
klien menganggap pengetahuan agama itu kurang bermanfaat
dalam kehidupan.
3.
Klien lebih cenderung mengutak-atik motor daripada
memikirkan belajarnya.
4.
Klien sering kali berkumpul dengan anak-anak muda yang
kurang mendukung belajarnya.
C.
Saran-saran dan Alternatif Pemecahan Masalah
Berangkat dari uraian diatas kaitannya dengan
jenis-jenis masalah yang telah dihadapi oleh klien, maka menurut peneliti yang
bisa dijadikan saran-saran adalah sebagai berikut:
Masalah yang berhubungan dengan control diri bagi
klien sangat penting. Saat ini klien mengalami kesulitan belajar dan suka
mengganggu temannya saat di kelas. Berdasarkan laporan dari klien, bahwasanya
klien mampu untuk mengontrol diri, tetapi klien kurang perhatian atau dukungan
dari orang- orang disekitarnya. Sebagai tugas BK disekolah harus lebih
intensif mengatasi klien ini karena
kebijakan sekolah klien ini benar-benar bermasalah. Konselor menggunakan
bimbingan pendidikan yaitu pendekatan.
Juga kepada Guru agama harus lebih memberi pengertian
betapa pentingnya membekali diri untuk belajar agama. Karena tanpa adanya ilmu
agama, klien yang seperti ini bisa menjadi bahaya karena kurangnya control diri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
penulis menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan layanan bimbingan maka
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1.
Bimbingan Penyuluhan adalah suatu proses usaha
berkesinambungan untuk memberikan bantuan kepada indifidu dalam rangka
mengembangkan segala potensi yang dimilki, sehingga dapat mencapai ketenangan
berstudi
2.
Masalah yang dihadapi klien adalah masalah yang
berhubungan dengan control diri yaitu kesulitan dalam mengontrol dirinya. Klien
kurang dalam membekali dirinya dengan ilmu agama.
3.
Solusi untuk mengatasi masalah di atas adalah sumua
dewan guru khususnya kepada guru BK dan guru agama memberikan perhatian lebih
pada klien, supaya klien merasa diperhatikan.
B.
Saran-saran
1.
Kepada klien
Klien hendak banyak berkonsultasi dengan pihak layanan
Bimbingan dan Konseling (BK) setiap ada permasalahan baru, sehingga masalah
tersebut cepat teratasi dan aktifitas belajar berjalan dengan baik. Klien harus
mulai harus bisa sadar betapa pentingnya control diri dan membekali dirinya
dengan ilmu agama.
2.
Kepada pihak sekolah
Lembaga sekolah lebih meningkatkan pelayanan terhadap
siswa terutama yang berhubungan dengan siswa yang mempunyai
permasalahan-permasalahan, sehingga permasalahan tersebut cepat teratasi.
Dengan demikian siswa akan menyadari akan tanggung jawab dalam tugas disekolah.
3.
Kepada orang tua
Sebagai orang tua hendaknya lebih mendukung anaknya
menuju pada kehidupan yang sukses yang lebih baik dari kehidupan yang
dialaminya sekarang. Dengan demikian anak akan punya keinginan untuk hidup
lebih baik dimasa yang akan datang. Asalkan semua usaha itu tidak melanggar
norma agama dan hukum yang berlaku, yang artinya akan mendapatkan manfa’at yang
sangat besar baik bagi anak tersebut maupun bagi keluarganya.
4.
Kepada guru agama
Dalam proses pembelajaran, hendaknya menekankan
tentang akhlaq
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriono Widodo. 2004. Psikologi Belajar: Jakarta
PT Rineka Cipta
Derajat, Zakiyah. 1994. Remaja Harapan dan Tantangan,Ruhana :
Jakarta
Juntika Nurihsan, Ahmad. 2005. Strategi Layanan
Bimbingan dan Konseling, Bandung :
PT. Refika Aditama
Sutinah, Titin Dkk, Materi Bimbingan dan Konseling, Mutiara
Yusuf, Syamsu dan juntika Nurihsan. 2005. Landasan
Bimbingan dan Konseling : Bandung PT. Rosdakarya
Bpk.DR.SULARDI. MM beliau selaku DEPUTI BIDANG BINA PENGADAAN, KEPANGKATAN DAN PENSIUN BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.Teman teman yg ingin seperti saya silahkan anda hubungi bpk DR.SULARDI.MM Tlp; 0813-4662-6222. Siapa tau beliau mau bantu
ReplyDelete