BERBAGI ILMU

Translate

close

Saturday, May 9, 2015

LAPORAN PTK SMA

CONTOH LAPORAN PTK :




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien.
            Pendidikan juga dapat diartikan sebagai suatu ikhtiar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat.[1]
            Muhammad Hamid an-Nashir dan Kaulah Abd al-Qadir Darwis, mendefinisikan pendidikan islam sebagai proses pengarahan perkembangan manusia  pada sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku, dan kehidupansosial dan keagamaanyang diarahkan pada kebaikan menuju kesempurnaan.[2]
            Pendidikan diperlukan dan dilakukan pertama kali oleh anggota keluarga, terutama orang tua terhadap anak-anak mereka. Dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi, oleh karena keterbatasan waktu dan fasilitas yang dimiliki orang tua. Dengan demikian sekolah merupakan pembinaan yang telah diletakkan dasar-dasarnya melalui pendidikan keluarga, sehingga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan dan tanggung jawab yang tidak sederhana dalam pelaksanaan tugasnya, apalagi zaman era globalisasi saat ini.[3]
            Masyarakat sebagai stake holder madrasah, selalu berharap agar anak yang dititipkan ke madrasah memenuhi harapan yang diinginkan. Harapan masyarakat dimaksud antara lain adalah agar anak mereka menjadi anak yang rajin ibadah, cinta ilmu, dan cinta kemajuan.[4]
            Hunt, mengungkapkan bahwa untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang baik, guru-guru harus mempersiapkan dirinya dengan membuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal. Sedangkan unsur-unsur pembelajaran kebutuhan siswa, tujuan yang hendak dicapai, berbagai strategi  dan skenario yang relevan digunakan untuk mencapai tujuan dan kriteria evaluasi.[5]
            Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.[6]
            Tujuan pendidikan islam menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah membentuk akhlak mulia, persiapan menghadapi kehidupan dunia akhirat, persiapan untuk mencari rezki, menumbuhkan semangat ilmiah, dan menyiapkan profesionalisme subjek didik. Oleh karena pembelajaran pendidikan agama islam perlu ditingkatkan.
            Pembelajaran yang dipakai dalam SMA Negeri Pasirian selama ini lebih banyak menggunakan model ceramah tanpa ada sentuhan kreasi dan motivasi, sehingga peserta didik merasa bosan, jenuh dan tidak bisa mengembangkan pemikirannya. Oleh karena itu, siswa atau peserta didik butuh motivasi dalam belajar, agar peserta didik dapat bangkit dan mengembangkan potensinya.
            Jika dalam belajar siswa-siswinya banyak yang tidak berhasil, maka ada beberapa penyebab, diantaranya :
1.      kurangnya motivasi guru terhadap siswa
2.      strategi atau cara yang guru gunakan kurang menarik
3.      kurangnya minat dari siswa itu sendiri
            Berangkat dari permasalahan tersebut diatas maka peneliti berusaha mengadakan penelitian tentang metode pembelajaran yang tepat dan bisa menumbuhkan motivasi pada peserta didik dalam mata pelajaran PAI di SMA Negeri Pasirian.
            Dari pernyataan yang penulis buat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengangkat judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XII IPA 2 Pada Mata Pelajaran PAI Melalui Metode Problem Solving Di SMA Negeri Pasirian”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah Apakah melalui metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri Pasirian ?
C.    Tujuan Penelitian
1.         Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan dan mencoba metode-metode pembelajaran yang menarik.
2.         Tujuan Khusus
Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini :
“ Untuk mengetahui apakah melalui metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PAI bagi siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri Pasirian.
D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.         SMA Negeri Pasirian
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SMA Negeri Pasirian dapat lebih meningkatkan dan mencoba metode pembelajaran yang menarik agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain.
2.         Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.
3.         Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mencoba dan menjalankan metode pembelajaran Problem Solving  dalam rangka meningkatkan motivasi belajarnya.
4.         STAIS
Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk mempelajari metode pembelajaran Problem Solving dalam rangka meningkatkan motivasi.



BAB II
KERANGKA TEORI

A.    Motivasi Belajar
1.    Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu :
a.    Faktor internal yang terdapat dalam diri individu adalah
1)   Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
2)    Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;
3)    Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
4)    Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.
5)    Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.
b.   Faktor eksternal yang terdapat diluar individu adalah
1)   Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
2)   Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.[7]
3.    Fungsi Motivasi dalam Belajar
a.    Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan seperti timbulnya dorongan untuk belajar.
b.    Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
c.    Motivasi berfungsi sebagai penggerak
B.     Metode Problem Solving
Metode problem solving adalah metode pemecahkan masalah dengan cara memberi pengertian dengan menstimulasi siswa untuk memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya memecahkan masalah.[8]
C.    Meningkatkan Motivasi Belajar dengan Menggunakan Metode Problem Solving
1.    Memperjelas Tujuan Pelajaran yang Hendak Dicapai
Dengan belajar Pendidikan Islam ini hendaknya siswa siswi dapat menerapkan pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari karena pelajaran ini merupakan salah satu peranan penting bagi kita semua.
2.    Membagi Siswa-siswi Menjadi Suatu Kelompok dan Memberikan  Permaslahan
Dalam pembahasan ini kita sebagai guru harus bisa memberikan materi yang mengandung suatu permasalahan dan membagi permasalahan kepada keloompok yang telah dibuat, agar siswa-siswi dapat berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan tersebut dan kemudian mempresentasikan permaslahan tersebut didepan kelas.
3.    Memberi Ulangan Lalu Memberitahukan Hasil yang Diperoleh
Setelah pelajaran dilaksanakan, maka tugas akhir yaitu memberikan evaluasi untuk mengetahui sebatas mana kemampuan siswa siswi dalam menerima materi selama pelajaran berlangsung, kemudian setelah evaluasi dilaksanakan hasil yang diperoleh akan diberitahukan kepada masing-masing siswa, hal ini dilakukan agar siswa siswinya benar-benar belajar
4.    Pemberian Intensif (Hadiah)
Pemberian hadiah ini merupakan salah satu strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajr siswa, bagi siapa yang mendapatkan hasil belajar yang baik, maka akan mendapatkan hadiah. Dengan cara ini maka siswa akan termotivasi dan lebih bersemangat dalam belajar.
D.    Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
Jika metode pembelajaran problem solving dilaksanakan, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMA Negeri Pasirian


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XII IPA 2 SMA Negeri Pasirian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang ingin mengungkap seberapa besar pengaruh metode problem solving  dalam menumbuhkan motivasi belajar pada mata pelajaran PAI pada siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri Pasirian.
B.     Setting Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMA Negeri Pasirian.
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Agustus Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
C.    Rancangan Tindakan
Penelitian ini dilakukan dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua tatap muka (pertemuan).
1.         Rencana Tindakan
a.    Siklus I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami Ayat-ayat Al-Quran tentang anjuran Toleransi
       1.1       Membaca Q.S Al Kafirun 1-6, Q.S Yunus 40-41 dan Q.S Al Kahfi 29
       1.2       Menjelaskan arti Q.S Al Kafirun 1-6, Q.S Yunus 40-41 dan Q.S Al Kahfi 29
       1.3       Menampilkan perilaku berkopetensi dalam kebaikan yang terkandung dalam Q.S Al Kafirun 1-6, Q.S Yunus 40-41 dan Q.S Al Kahfi 29

b.    Siklus II
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
  1. Memahami Ayat-ayat Al Quran tentang Etos Kerja


1.1  Membaca QS Al Mujadalah 11 dan Al Jumuah 9-10.
1.2  Menjelaskan Arti QS Al Mujadalah 11 dan Al Jumuah 9-10.


2.         Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a.    Memberikan gambaran singkat tentang materi yang akan diajarkan.
b.    Membagi peserta didik dalam kelompok.
c.    Memberikan permaslahan tentang materi yang akan diajarkan dan didiskusikan secara kelompok.
d.   Membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam dalam memecahkan permasalahan pada diskusi secara kelompok.  
e.    Melakukan pengamatan dan observasi oleh peneliti.
f.     Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama.
3.         Evaluasi
Penelitian ini menggunakan evaluasi secara tulis, berupa soal-soal yang telah diajarkan dan didiskusikan  secara kelompok.
D.    Data dan Instrumen
Dalam penelitian ini data dan instrumen meliputi tes, dan observasi, sebagaimana berikut ini :
1.    Tes: menggunakan lembar soal untuk mengukur hasil belajar peserta didik
2.    Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat partisipasi peserta didik dalam proses belajar mengajar.
E.     Analisis Data
Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data agar memperoleh data yang objektif. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1.    Observasi
Obsevasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.
Ada dua observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian tindakan ini, diantaranya : (I) Obsevasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan dimana observer berada bersama dengan objek yang selidiki. Artinya peneliti ikut berpartisipasi secara langsung saat peristiwa terjadi. (2) Obsevasi tidak langsung, adalah observasi yang dilakukan dimana observer tidak berada bersama dengan objek yang selidiki. Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek (Check List) dalam menggali atau mengumpulkan data ketika menggunakan terknik ini.
2.    Wawancara
Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara. Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas XII dan guru - guru kelas XII SMA Negeri Pasirian.
3.    Dokumentasi
Zuriah (2003), menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa.[9]
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum -hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
F.     Ukuran Keberhasilan
Ukuran keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Sebanyak  85% siswa dapat memahami materi PAI yang telah diajarkan dan didiskusikan.
2.      Ketuntasan belajar tercapai jika siswa mendapat nilai  78.
3.      Untuk kriteria keaktifan siswa mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian instrument.
G.    Jadwal Penelitian
 No
KEGIATAN
BULAN
Agustus
September
Oktober
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
Perencanaan












2
Proses pembelajaran











3
Evaluasi











4
Pengumpulan Data












5
Analisis Data












6
Penyusunan Hasil












7
Pelaporan Hasil













H.    Sistematika Pembahasan
Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup pembahasan, definisi istilah dan sistematika pembahasan. Uraian dalam bab I ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara umum tentang isi keseluruhan tulisan serta batasan permasalahan yang di uraikan oleh penulis dalam pembahasannya
Bab kedua, ini merupakan kepustakaan mengenai kajian tentang metode Problem Solving, kajian tentang motivasi belajar, kajian tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan kajian tentang minat.
Bab ketiga, merupakan bab yang menerangkan tentang metode pendekatan yang digunakan peneliti dalam pembahasannya yang meliputi lokasi penelitian, metode pembahasan dan penelitian, metode pengumpulan data, analisa serta keabsahan data.
Bab keempat, merupakan bab yang memaparkan hasil temuan dilapangan sesuai dengan urutan rumusan masalah atau fokus penelitian, yaitu latar belakang obyek yang meliputi tentang lokasi, sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi serta sarana dan prasarana SMA Negeri Pasirian, Penyajian dan analisis data juga dipaparkan pada bab ini yaitu tentang penerapan metode Problem Solving kemudian disertai dengan penyajian analisis data. Pembahasan pada bab ini dimaksudkan sebagai jawaban terhadap permasalahan yang telah dirumuskan dalam bab pendahuluan.
Bab kelima, merupakan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan dalam bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Bab V ini meliputi pembahasan yang lebih rinci tentang temuan penelitian yang meliputi upaya guru PAI dalam menerapkan metodenya dan perannya sebagai pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bab keenam, merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian pembahasan, baik dalam bab pertama, kedua, ketiga sampai bab kelima ini berisikan kesimpulan dan saran, agar semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Penyajian dan Pelaksanaan Penelitian
1.      Orientasi perencanaan
Siklus I
a.       Perencanaan Siswa
Penelitian ini dimulai dari persiapan siswa untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan pembelajaran yang akan disampaikan dan kemudian membentuk menjadi 4 kelompok.
b.      Perencanaan sebelum pembelajaran
Penelitian ini dimulai dari persiapan peneliti untuk mempersiapkan RPP dan bahan diskusi sebagai aplikasi dari metode problem solving untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri Pasirian terhadap mata pelajaran PAI. Bahan yang diajarkan disini diambil dari materi toleransi, pelajaran yang ada dibuku paket PAI dikelas XII sesuai dengan pokok pembahasan tersebut.
Setelah berada dikelas, peneliti membuka materi pelajaran dengan menyajikan metode Problem Solving sesuai dengan RPP.
c.       Perencanaan Penilaian
Peneliti mempersiapkan lembar penilaian agar mengetahuikemampuan siswa dalam pembelajaran, penilaian tersebut meliputi ;
1)      Keaktifan siswa
2)      Kerja sama dalam kelompok
3)      Tes tulis
Siklus II
a.       Perencanaan Siswa
Pada siklus II, Siswa mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran, Do’a bersama, mempersiapkan majalah atau Koran sebagai bahan permasalahan dan  membagi kelompok menjadi 6 kelompok.
b.      Perencanaan Sebelum pembelajaran
 Penelitian ini dimulai dari persiapan peneliti untuk mempersiapkan RPP dan mencari permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan diskusi untuk mengaplikasikan metode problem solving untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri Pasirian.
c.       Perencanaan penilaian
Peneliti mempersiapkan lembar penilaian agar mengetahuikemampuan siswa dalam pembelajaran, penilaian tersebut meliputi ;
1)      Keaktifan siswa
2)      Kerja sama dalam kelompok
3)      Tes tulis
2.      Orientasi tindakan
Siklus I
a.       Tindakan Pembelajaran
Pendahuluan
1)      Guru  memberikan  motivasi  dan  tujuan  pembelajaran
2)      Guru memberikan Apersepsi
kegiatan inti
1)       Guru memberikan materi tentang adab makan dan minum
2)       Guru membagi menjadi 4 kelompok
3)      Guru memberi permasalahan pada tiap kelompok untuk menyelesaikannya
4)      Mempertanggung jawabkan hasil kelompok masing-masing di depan kelas untuk perwakilan setiap kelompok.
5)      Guru memberikan soal tes
Penutup

1)      Guru  menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran
2)      Siswa diberi tugas untuk dikerjakan dirumah
b.      Tindakan penilaian
Dalam penilaian pada siklus I guru menggunakan tolak ukur dengan adanya keaktifan siswa, kerja sama dalam berkelompok dan hasil tes secara lisan maupun tulis.
Siklus II
1.      Tindakan pembelajaran
Pendahuluan
1)      Guru memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran
2)      Guru memberikan Apersepsi
kegiatan inti
1)      Guru memberikan materi tentang toleransi
2)      Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok.
3)      Siswa mencari permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari
4) Siswa mendiskusikan permasalahan yang telah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari tersebut.
5) Dari hasil diskusi kelompok, perwakilan siswa per kelompok maju kedepan untuk menjelaskan solusi dalam permasalahan tersebut.   
6)      Siswa mengerjakan soal tes
penutup
1)      Guru membinbing siswa untuk menyimpulkan dari pembelajaran yang telah berlangsung.
2.      Tindakan penilaian
Di dalam siklus II ini guru menambah satu tolak ukur dari siklus I, diharapkan  dalam penilaian ini, data lebih akurat dan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
3.      Observasi
Siklus I
 Observasi dilaksanakan saat proses belajar mengajar berlangsung.hal-hal yang di observasi yaitu.
a.       Aktivitas siswa pada tiap kelompok dalam mengerjakan tugas.
b.      Kerja sama dalam kelompok
c.       Hasil tes baik lisan ataupun tulis
Siklus II
Pada tahapan ini dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa pada tiap- tiap kelompok dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran,dan mengamati aktivitas guru selaku fasilisator yang membimbing siswa dan melakukan tes tulis terhadap siswa.
4.      Refleksi
Siklus I
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
a.    Guru kurang maksimal dalam menjelaskan kepada siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
b.    Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu.
c.    Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
a.       Guru perlu lebih tampil memotivasi sisswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
b.      Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu.
Siklus II
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang hasil kurang baik dalam proses belajar mngajar dengan berupa metode problem solving. Dari data-data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
a.    Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar .
b.    Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
c.    Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dengan peningkatan sehingga meenjadi lebih baik.
d.   Hasil belajaar pada siklus II mencapai ketuntasan.
B.     Pembahasan
1.    Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa diamati melalui lembar observasi aktivitas ( lihat lampiran 2)

2.    Hasil Belajar
Hasil belajar diamati melalui lembar tes yang telah diberikan kepada siswa. (lihat lampiran 3)
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pada  siklus  I ini  belum  berhasil  dan belum sesuai dengan indikator yang diharapkan, sehingga perlu dilanjutkan  ke  siklus  II  dengan  memperhatikan  kelemahan  kelemahan pada siklus I. Dan pada siklus II dinyatakan berhasil karena telah memenuhi indikator yang diharapkan.
Berdasarkan temuan hasil refleksi ternyata menggunakan metode problem solving pada mata peajaran PAI hasil belajar siswa  kelas  XII SMA Negeri Pasirian tahun  ajaran 2014 – 2015 dapat ditingkatkan.


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan.
Secara umum perjalanan pembelajaran berjalan lancar, dalam arti siswa sudah berani bertanya dan dapat mengerjakan tugas lebih teliti dan lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Dengan nilai rata –rata kelas sudah mencapai 78 dan sudah 85% siwa mendapat nilai diatas 78,maka siklus ke II dikatakan berhasil
Berdasarkan hasil penlitian pada bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Melalui metode problem solving, hasil belajar siswa  kelas XII SMA Negeri Pasirian tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran PAI dapat ditingkatkan.
B.     Saran-saran.
Berdasarkan  hasil   penelitian  ini,   maka   diberikan  saran-saran sebagai berikut.
Pada metode problem solving dapat menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa, maka alangkah baiknya jika para guru juga dapat menggunakan metode ini untuk menyampaikan mata pelajaran PAI maupun mata pelajaran yang lain yang sesuai.


 UNTUK LEBIH LENGKAPNYA DOWNLOAD KLIK DISINI



DAFTAR PUSTAKA

Roqib,Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LkiS
Agus Maimun dan Agus Zaenal Fitri. 2010. Madrasah Unggulan. Malang: UIN-Maliki Press
Zuriah, N. 2003 Penelitian Tindakan Bidang Pendidikan Dan Sosial, edisi pertama, 13ayu Media Publishing, Malang.






[1] Dr. Moh. Roqib,M. Ag, Ilmu Pendidikan Islam. LKiS,Yogyakarta,Cet.Pertama. 2009. Hlm 15
[2] Ibid, hlm 17
[3] Ibid, hlm 16
[4] Dr.H.Agus Maimun, M.Pd dan Dr.Agus Zaenul Fitri, M.Pd, Madrasah Unggulan,UIN-Maliki  Press, Cet.Pertama.2010 hlm 202
[5] Ibid hlm 154
[6] Artikel Pengertian Motivasi pertama kali diterbitkan dunia psikologi pada 19 November 2008, di http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/,di akses pada 10 januari 2013

[7] Artikel Pengertian Motivasi pertama kali diterbitkan dunia psikologi pada 19 November 2008, di http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/,di akses pada 10 januari 2013
[8] Dr.H.Agus Maimun, M.Pd dan Dr.Agus Zaenul Fitri, M.Pd, Madrasah Unggulan,UIN-Maliki  Press, Cet.Pertama.2010 hlm 160
[9] Zuriah, N. Penelitian Tindakan Bidang Pendidikan Dan Sosial, edisi pertama, 13ayu Media Publishing, Malang. 2003 hlm.


 

No comments:

Post a Comment

>