BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan senantiasa menjadi
sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya
pembaharuan maupun eksperimen guna terus mencari kurikulum, sistem pendidikan,
dan metode pengajaran yang efektif dan efisien.
Pendidikan juga dapat diartikan
sebagai suatu ikhtiar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam masyarakat.[1]
Muhammad Hamid an-Nashir dan Kaulah
Abd al-Qadir Darwis, mendefinisikan pendidikan islam sebagai proses pengarahan
perkembangan manusia pada sisi jasmani,
akal, bahasa, tingkah laku, dan kehidupansosial dan keagamaanyang diarahkan
pada kebaikan menuju kesempurnaan.[2]
Pendidikan diperlukan dan dilakukan
pertama kali oleh anggota keluarga, terutama orang tua terhadap anak-anak
mereka. Dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi, oleh karena
keterbatasan waktu dan fasilitas yang dimiliki orang tua. Dengan demikian
sekolah merupakan pembinaan yang telah diletakkan dasar-dasarnya melalui
pendidikan keluarga, sehingga sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
mempunyai peranan dan tanggung jawab yang tidak sederhana dalam pelaksanaan
tugasnya, apalagi zaman era globalisasi saat ini.[3]
Masyarakat sebagai stake holder
madrasah, selalu berharap agar anak yang dititipkan ke madrasah memenuhi
harapan yang diinginkan. Harapan masyarakat dimaksud antara lain adalah agar
anak mereka menjadi anak yang rajin ibadah, cinta ilmu, dan cinta kemajuan.[4]
Hunt, mengungkapkan bahwa untuk dapat melaksanakan
pembelajaran yang baik, guru-guru harus mempersiapkan dirinya dengan membuat
perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang
ideal. Sedangkan unsur-unsur pembelajaran kebutuhan siswa, tujuan yang hendak
dicapai, berbagai strategi dan skenario
yang relevan digunakan untuk mencapai tujuan dan kriteria evaluasi.[5]
Motif
seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu
driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam
perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh
manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl
motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau
keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell motivasi mewakili proses-
proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya
persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan
tertentu.[6]
Tujuan pendidikan islam menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah membentuk akhlak mulia, persiapan menghadapi
kehidupan dunia akhirat, persiapan untuk mencari rezki, menumbuhkan semangat
ilmiah, dan menyiapkan profesionalisme subjek didik. Oleh karena pembelajaran
pendidikan agama islam perlu ditingkatkan.
Pembelajaran yang dipakai dalam SMA
Negeri Pasirian selama ini lebih banyak menggunakan model ceramah tanpa ada
sentuhan kreasi dan motivasi, sehingga peserta didik merasa bosan, jenuh dan
tidak bisa mengembangkan pemikirannya. Oleh karena itu, siswa atau peserta
didik butuh motivasi dalam belajar, agar peserta didik dapat bangkit dan
mengembangkan potensinya.
Jika dalam belajar siswa-siswinya
banyak yang tidak berhasil, maka ada beberapa penyebab, diantaranya :
1. kurangnya motivasi guru terhadap siswa
2. strategi atau cara yang guru gunakan kurang
menarik
3. kurangnya minat dari siswa itu sendiri
Berangkat
dari permasalahan tersebut diatas maka peneliti berusaha mengadakan penelitian
tentang metode pembelajaran yang tepat dan bisa menumbuhkan motivasi pada peserta didik dalam mata pelajaran PAI di SMA Negeri Pasirian.
Dari pernyataan yang penulis buat,
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan mengangkat judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XII IPA 2 Pada Mata
Pelajaran PAI Melalui Metode Problem Solving Di SMA Negeri Pasirian”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan permasalahan
yang diajukan dalam proposal ini adalah Apakah melalui metode pembelajaran problem solving dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas XII IPA 2 di SMA Negeri Pasirian ?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi
guru dan siswa untuk meningkatkan dan mencoba metode-metode pembelajaran yang menarik.
2.
Tujuan
Khusus
Adapaun tujuan khusus
dari penelitian ini :
“ Untuk mengetahui apakah melalui metode
pembelajaran problem solving dapat meningkatkan motivasi belajar
pada mata pelajaran PAI bagi siswa kelas XII IPA 2 di
SMA Negeri Pasirian ”.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.
SMA Negeri Pasirian
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SMA Negeri Pasirian dapat lebih meningkatkan dan mencoba metode pembelajaran yang menarik agar prestasi belajar siswa
lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain.
2.
Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.
3.
Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa
untuk mencoba dan menjalankan metode pembelajaran Problem Solving dalam rangka meningkatkan motivasi belajarnya.
4.
STAIS
Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa untuk
mempelajari metode pembelajaran Problem Solving dalam rangka meningkatkan
motivasi.
BAB II
KERANGKA
TEORI
A.
Motivasi Belajar
1.
Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan sejumlah proses, yang
bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan
timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
yaitu :
a.
Faktor internal yang terdapat dalam diri
individu adalah
1)
Persepsi individu mengenai diri
sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak
tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang
dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak;
2)
Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong
atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang
mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam
lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;
3)
Harapan; adanya harapan-harapan akan masa
depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang
mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan
dari perilaku.
4)
Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan
untuk menjadikan dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih
potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang
untuk mencari atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan
yang dialaminya.
5)
Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan
afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan
dari suatu perilaku.
b.
Faktor eksternal yang terdapat diluar
individu adalah
1)
Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong
untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan
interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
2)
Sistem imbalan yang diterima;
imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang
dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah
arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan
yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk
berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga
ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.[7]
3.
Fungsi Motivasi dalam Belajar
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu
perbuatan seperti timbulnya dorongan untuk belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya
mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak
B.
Metode Problem Solving
Metode problem solving adalah metode pemecahkan
masalah dengan cara memberi pengertian dengan menstimulasi siswa untuk
memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya
menganalisis masalah tersebut sebagai upaya memecahkan masalah.[8]
C.
Meningkatkan Motivasi Belajar dengan
Menggunakan Metode Problem Solving
1.
Memperjelas Tujuan Pelajaran yang Hendak
Dicapai
Dengan belajar Pendidikan Islam ini hendaknya siswa siswi dapat menerapkan
pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari karena pelajaran ini merupakan
salah satu peranan penting bagi kita semua.
2.
Membagi Siswa-siswi Menjadi Suatu Kelompok dan Memberikan Permaslahan
Dalam pembahasan
ini kita sebagai guru harus bisa memberikan materi yang mengandung suatu permasalahan dan membagi
permasalahan kepada keloompok yang telah dibuat, agar siswa-siswi dapat
berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan tersebut dan kemudian
mempresentasikan permaslahan tersebut didepan kelas.
3.
Memberi Ulangan Lalu Memberitahukan Hasil yang
Diperoleh
Setelah
pelajaran dilaksanakan, maka tugas akhir yaitu memberikan evaluasi untuk
mengetahui sebatas mana kemampuan siswa siswi dalam menerima materi selama
pelajaran berlangsung, kemudian setelah evaluasi dilaksanakan hasil yang
diperoleh akan diberitahukan kepada masing-masing siswa, hal ini dilakukan agar
siswa siswinya benar-benar belajar
4.
Pemberian Intensif (Hadiah)
Pemberian hadiah
ini merupakan salah satu strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajr
siswa, bagi siapa yang mendapatkan hasil belajar yang baik, maka akan mendapatkan
hadiah. Dengan cara ini maka siswa akan termotivasi dan lebih bersemangat dalam
belajar.
D.
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam
proposal penelitian ini adalah :
“Jika
metode pembelajaran problem solving dilaksanakan, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran PAI di SMA Negeri Pasirian”
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subyek
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan pada peserta didik kelas XII IPA 2 SMA Negeri Pasirian. Penelitian ini termasuk
jenis penelitian tindakan kelas yang ingin mengungkap seberapa besar pengaruh
metode problem solving dalam menumbuhkan
motivasi belajar pada mata pelajaran PAI pada siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri
Pasirian.
B. Setting
Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMA Negeri Pasirian.
Waktu
penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan
Agustus Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
C. Rancangan
Tindakan
Penelitian ini dilakukan dua siklus,
masing-masing siklus terdiri dari dua tatap muka (pertemuan).
1.
Rencana Tindakan
a.
Siklus I
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1. Memahami Ayat-ayat Al-Quran tentang anjuran
Toleransi
|
1.1 Membaca Q.S Al Kafirun 1-6, Q.S Yunus
40-41 dan Q.S Al Kahfi 29
1.2 Menjelaskan arti Q.S Al Kafirun 1-6, Q.S
Yunus 40-41 dan Q.S Al Kahfi 29
1.3 Menampilkan perilaku berkopetensi dalam
kebaikan yang terkandung dalam Q.S Al Kafirun 1-6, Q.S Yunus 40-41 dan Q.S Al
Kahfi 29
|
b.
Siklus II
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
|
1.1 Membaca QS Al Mujadalah 11 dan Al Jumuah
9-10.
1.2 Menjelaskan Arti QS Al Mujadalah 11 dan
Al Jumuah 9-10.
|
2.
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Memberikan gambaran singkat tentang materi
yang akan diajarkan.
b. Membagi peserta didik dalam kelompok.
c. Memberikan permaslahan tentang materi yang
akan diajarkan dan didiskusikan secara kelompok.
d. Membimbing dan mengarahkan peserta didik
dalam dalam memecahkan permasalahan pada diskusi secara kelompok.
e. Melakukan pengamatan dan observasi oleh
peneliti.
f. Penguatan dan kesimpulan secara
bersama-sama.
3.
Evaluasi
Penelitian ini menggunakan evaluasi
secara tulis, berupa soal-soal yang telah diajarkan dan didiskusikan secara kelompok.
D. Data
dan Instrumen
Dalam penelitian ini data dan
instrumen meliputi tes, dan observasi, sebagaimana berikut ini :
1.
Tes: menggunakan lembar soal
untuk mengukur hasil belajar peserta didik
2.
Observasi: menggunakan lembar
observasi untuk mengukur tingkat partisipasi peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
E. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan ini
peneliti menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data agar memperoleh data
yang objektif. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini, antara lain:
1. Observasi
Obsevasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat
terjadi atau berlangsungnya peristiwa.
Ada dua observasi yang dilakukan oleh
peneliti dalam penelitian tindakan ini, diantaranya : (I) Obsevasi langsung,
adalah pengamatan yang dilakukan dimana observer berada bersama dengan
objek yang selidiki. Artinya peneliti ikut berpartisipasi secara langsung saat
peristiwa terjadi. (2) Obsevasi tidak langsung, adalah observasi yang
dilakukan dimana observer tidak berada bersama dengan objek yang selidiki.
Tetapi, peneliti menggunakan daftar cek (Check List) dalam menggali atau
mengumpulkan data ketika menggunakan terknik ini.
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu
prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, sebab
banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara. Wawancara dilakukan
peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti
melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa
kelas XII dan guru - guru kelas XII SMA Negeri Pasirian.
3. Dokumentasi
Zuriah (2003), menjelaskan bahwa
dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, terutama berupa.[9]
arsip-arsip dan termasuk juga
buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum -hukum lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
F. Ukuran
Keberhasilan
Ukuran keberhasilan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebanyak 85% siswa dapat memahami materi PAI yang
telah diajarkan dan didiskusikan.
2.
Ketuntasan belajar tercapai jika
siswa mendapat nilai 78.
3.
Untuk kriteria keaktifan siswa
mendapat nilai baik, dilihat dari hasil penilaian instrument.
G. Jadwal
Penelitian
No
|
KEGIATAN
|
BULAN
|
||||||||||||
Agustus
|
September
|
Oktober
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Perencanaan
|
√
|
||||||||||||
2
|
Proses pembelajaran
|
√
|
√
|
|||||||||||
3
|
Evaluasi
|
√
|
√
|
|||||||||||
4
|
Pengumpulan Data
|
√
|
||||||||||||
5
|
Analisis Data
|
√
|
||||||||||||
6
|
Penyusunan Hasil
|
√
|
||||||||||||
7
|
Pelaporan Hasil
|
√
|
H. Sistematika Pembahasan
Bab
pertama, merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup pembahasan, definisi istilah dan
sistematika pembahasan. Uraian dalam bab I ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara umum
tentang isi keseluruhan tulisan serta batasan permasalahan yang di uraikan oleh
penulis dalam pembahasannya
Bab
kedua, ini merupakan kepustakaan mengenai kajian tentang
metode Problem Solving, kajian tentang motivasi belajar, kajian tentang
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan kajian tentang minat.
Bab
ketiga, merupakan bab yang menerangkan tentang metode
pendekatan yang digunakan peneliti dalam pembahasannya yang meliputi lokasi
penelitian, metode pembahasan dan penelitian, metode pengumpulan data, analisa serta keabsahan data.
Bab
keempat, merupakan bab yang memaparkan hasil temuan
dilapangan sesuai dengan urutan rumusan masalah atau fokus penelitian, yaitu latar belakang obyek yang meliputi tentang
lokasi, sejarah singkat berdirinya, struktur organisasi serta sarana dan
prasarana SMA Negeri Pasirian, Penyajian dan analisis data juga dipaparkan pada
bab ini yaitu tentang penerapan metode Problem Solving kemudian disertai dengan
penyajian analisis data. Pembahasan pada bab ini dimaksudkan sebagai jawaban
terhadap permasalahan yang telah dirumuskan dalam bab pendahuluan.
Bab
kelima, merupakan pembahasan terhadap temuan-temuan
penelitian yang telah dikemukakan dalam bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Bab V ini
meliputi pembahasan yang lebih rinci tentang temuan penelitian yang meliputi
upaya guru PAI dalam menerapkan metodenya dan perannya sebagai pendidik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bab
keenam, merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian
pembahasan, baik dalam bab pertama, kedua, ketiga sampai bab kelima ini
berisikan kesimpulan dan saran, agar semua upaya yang pernah dilakukan serta
segala hasil yang telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian dan Pelaksanaan Penelitian
1. Orientasi perencanaan
Siklus I
a.
Perencanaan Siswa
Penelitian ini
dimulai dari persiapan siswa untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan
pembelajaran yang akan disampaikan dan kemudian membentuk menjadi 4 kelompok.
b.
Perencanaan sebelum
pembelajaran
Penelitian ini dimulai dari
persiapan peneliti untuk mempersiapkan RPP dan bahan diskusi sebagai aplikasi dari
metode problem solving untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri Pasirian
terhadap mata pelajaran PAI. Bahan yang diajarkan disini diambil dari materi toleransi, pelajaran yang ada
dibuku paket PAI dikelas XII sesuai dengan pokok pembahasan tersebut.
Setelah berada dikelas,
peneliti membuka materi pelajaran dengan menyajikan metode Problem Solving sesuai dengan RPP.
c.
Perencanaan Penilaian
Peneliti
mempersiapkan lembar penilaian agar mengetahuikemampuan siswa dalam
pembelajaran, penilaian tersebut meliputi ;
1)
Keaktifan
siswa
2)
Kerja sama
dalam kelompok
3)
Tes tulis
Siklus II
a.
Perencanaan
Siswa
Pada siklus II,
Siswa mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran, Do’a bersama,
mempersiapkan majalah atau Koran sebagai bahan permasalahan dan membagi kelompok menjadi 6 kelompok.
b.
Perencanaan
Sebelum pembelajaran
Penelitian ini dimulai
dari persiapan peneliti untuk mempersiapkan RPP dan mencari
permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan diskusi untuk mengaplikasikan metode problem solving untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri Pasirian.
c.
Perencanaan
penilaian
Peneliti
mempersiapkan lembar penilaian agar mengetahuikemampuan siswa dalam
pembelajaran, penilaian tersebut meliputi ;
1)
Keaktifan
siswa
2)
Kerja sama
dalam kelompok
3)
Tes tulis
2.
Orientasi
tindakan
Siklus
I
a. Tindakan
Pembelajaran
Pendahuluan
1) Guru memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran
2) Guru memberikan Apersepsi
kegiatan inti
1) Guru memberikan materi tentang adab makan dan minum
2) Guru membagi menjadi 4 kelompok
3) Guru memberi permasalahan pada tiap kelompok untuk
menyelesaikannya
4) Mempertanggung jawabkan hasil kelompok
masing-masing di depan kelas untuk perwakilan setiap kelompok.
5) Guru memberikan soal tes
Penutup
1) Guru
menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran
2) Siswa diberi tugas untuk dikerjakan
dirumah
b. Tindakan penilaian
Dalam penilaian pada siklus I guru menggunakan tolak
ukur dengan adanya keaktifan siswa, kerja sama dalam berkelompok dan hasil tes
secara lisan maupun tulis.
Siklus II
1. Tindakan pembelajaran
Pendahuluan
1) Guru memberikan motivasi dan tujuan
pembelajaran
2) Guru memberikan Apersepsi
kegiatan inti
1) Guru memberikan
materi tentang toleransi
2) Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok.
3) Siswa
mencari permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari
4) Siswa
mendiskusikan permasalahan yang telah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
tersebut.
5) Dari hasil diskusi kelompok, perwakilan siswa per kelompok maju
kedepan untuk menjelaskan solusi dalam permasalahan tersebut.
6) Siswa mengerjakan soal tes
penutup
1) Guru membinbing siswa untuk
menyimpulkan dari pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Tindakan
penilaian
Di dalam siklus II ini guru
menambah satu tolak ukur dari siklus I, diharapkan dalam penilaian ini, data lebih akurat dan
peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
3.
Observasi
Siklus
I
Observasi dilaksanakan saat proses belajar
mengajar berlangsung.hal-hal
yang di observasi yaitu.
a. Aktivitas siswa pada tiap kelompok dalam mengerjakan tugas.
b. Kerja sama dalam kelompok
c. Hasil
tes baik lisan ataupun tulis
Siklus
II
Pada tahapan
ini dilakukan observasi
terhadap aktivitas siswa pada tiap- tiap
kelompok dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok yang
diberikan oleh guru selama proses pembelajaran,dan mengamati aktivitas guru
selaku fasilisator yang membimbing siswa
dan melakukan tes tulis terhadap siswa.
4. Refleksi
Siklus I
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
a. Guru
kurang maksimal dalam menjelaskan kepada siswa dan dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran.
b. Guru
kurang maksimal dalam pengelolaan waktu.
c. Siswa
kurang aktif selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya
revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
a. Guru
perlu lebih tampil memotivasi sisswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran, dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan
yang akan dilakukan.
b. Guru
perlu mendistribusikan waktu
secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu.
Siklus II
Pada tahap ini akan dikaji apa yang
telah terlaksana dengan baik maupun yang hasil kurang baik dalam proses belajar
mngajar dengan berupa metode problem solving. Dari data-data yang diperoleh
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Selama
proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajran dengan baik,
meskipun ada beberapa aspek yang belum
sempurna, tetapi presentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup
besar .
b. Berdasarkan
data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar
berlangsung.
c. Kekurangan
pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dengan peningkatan sehingga
meenjadi lebih baik.
d. Hasil
belajaar pada siklus II mencapai ketuntasan.
B.
Pembahasan
1.
Aktivitas Siswa
Aktivitas
siswa diamati melalui lembar observasi aktivitas ( lihat lampiran 2)
2.
Hasil Belajar
Hasil belajar diamati melalui lembar tes yang telah diberikan kepada siswa.
(lihat lampiran 3)
Dari hasil penelitian
diatas dapat disimpulkan bahwa pada siklus I ini
belum berhasil dan belum sesuai dengan indikator yang diharapkan, sehingga perlu dilanjutkan
ke
siklus II dengan
memperhatikan
kelemahan – kelemahan pada siklus I.
Dan pada siklus II dinyatakan berhasil karena telah memenuhi indikator yang
diharapkan.
Berdasarkan temuan hasil refleksi ternyata menggunakan metode problem
solving pada mata peajaran PAI hasil
belajar siswa
kelas
XII SMA Negeri Pasirian tahun ajaran 2014 –
2015
dapat ditingkatkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Secara umum perjalanan pembelajaran berjalan lancar,
dalam arti siswa sudah berani bertanya dan dapat mengerjakan
tugas lebih teliti dan lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
Dengan nilai rata –rata kelas sudah mencapai 78 dan sudah 85% siwa mendapat nilai diatas 78,maka siklus ke II dikatakan berhasil
Berdasarkan hasil penlitian pada bab IV dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut. Melalui metode problem solving, hasil
belajar siswa kelas
XII SMA Negeri Pasirian tahun pelajaran
2014/2015 pada mata pelajaran PAI dapat ditingkatkan.
B. Saran-saran.
Berdasarkan hasil
penelitian
ini,
maka
diberikan saran-saran sebagai berikut.
Pada
metode problem solving dapat
menumbuhkan semangat belajar dan
meningkatkan prestasi belajar siswa, maka alangkah baiknya jika para guru juga dapat
menggunakan metode
ini untuk menyampaikan mata pelajaran PAI maupun mata pelajaran yang lain yang sesuai.
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA DOWNLOAD KLIK DISINI
DAFTAR PUSTAKA
Roqib,Moh. 2009. Ilmu
Pendidikan Islam. Yogyakarta: LkiS
Agus Maimun dan Agus Zaenal
Fitri. 2010. Madrasah Unggulan. Malang: UIN-Maliki Press
Zuriah, N. 2003 Penelitian Tindakan Bidang
Pendidikan Dan Sosial, edisi pertama, 13ayu Media
Publishing, Malang.
[1] Dr. Moh. Roqib,M. Ag, Ilmu
Pendidikan Islam. LKiS,Yogyakarta,Cet.Pertama. 2009. Hlm 15
[4] Dr.H.Agus Maimun, M.Pd
dan Dr.Agus Zaenul Fitri, M.Pd, Madrasah
Unggulan,UIN-Maliki Press,
Cet.Pertama.2010 hlm 202
[6] Artikel Pengertian
Motivasi pertama kali diterbitkan dunia psikologi pada 19 November 2008, di http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/,di
akses pada 10 januari 2013
[7] Artikel Pengertian Motivasi pertama kali diterbitkan dunia
psikologi pada 19 November 2008, di http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/,di
akses pada 10 januari 2013
[8] Dr.H.Agus Maimun, M.Pd
dan Dr.Agus Zaenul Fitri, M.Pd, Madrasah
Unggulan,UIN-Maliki Press,
Cet.Pertama.2010 hlm 160
[9] Zuriah,
N. Penelitian Tindakan Bidang Pendidikan Dan Sosial, edisi pertama,
13ayu Media Publishing, Malang. 2003 hlm.
No comments:
Post a Comment